RN - Ancaman hujan dan banjir masih mengintai Jakarta. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta kembali melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) pada Minggu (16/3).
Diketahui hingga saat ini, sudah 7 sorti penyemaian yang menggunakan 5,6 ton garam atau bahan semai dengan durasi penerbangan selama 5 jam 10 menit. Sorti menyasar wilayah Selat Sunda dan Perairan Barat Daya Ujung Kulon, sementara sorti 2 dilakukan di Selat Sunda dan Perairan Selatan Ujung Kulon.
Penprov DKI melakukan modifikasi cuaca dari tanggal 11 Maret hingga 20 Maret. "Operasi ini bertujuan untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi di wilayah Jakarta," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, Isnawa Adji, dalam keterangannya, Minggu (16/3/2025).
BERITA TERKAIT :DBD Makin Ganas Di Jakarta, Habis Banjir Muncul Nyamuk Mematikan
Isnawa menjelaskan, OMC telah dilaksanakan sejak 11 Maret 2025 silam. Pada hari keenam pelaksanaan OMC Ini, BPBD bekerja sama dengan BMKG, TNI AU dan PT Rekayasa Atmosphere Indonesia (RAI) melaksanakan satu sortir penerbangan menggunakan pesawat Casa 212 milik TNI AU.
"Dengan area penerbangan sekitar Kabupaten Serang dan Pandeglang," jelasnya.
Operasi ini diklaim mampu mengurangi curah hujan hingga 40% di wilayah Jabodetabek. Hasil ini dinilai menunjukkan efektivitas OMC dalam meringankan beban masyarakat yang terancam oleh banjir akibat curah hujan ekstrem.
"Operasi ini merupakan hasil kolaborasi antara berbagai lembaga pemerintah dan militer yang berfokus pada pengurangan risiko bencana. Semua kegiatan OMC dilakukan berdasarkan analisis data meteorologi yang akurat untuk memastikan intervensi berjalan efektif," tuturnya.
OMC Jakarta tahap 3 yang dimulai sejak tanggal 11 Maret sd 15 Maret 2025 telah berlangsung sebanyak 12 sorti menggunakan bahan semai 9,6 ton dengan total jam terbang sebanyak 25 jam 50 menit. OMC masih akan terus berlanjut hingga 20 Maret 2025