RN - Mantan wali kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany siap maju kontestasi Pilkada DKI Jakarta tahun 2024.
Berbekal pengalamannya dua periode memimpin kota Tangerang Selatan, jika diberi amanat untuk berkompetisi dalam pilkada DKI Jakarta, dia akan menyambut kesempatan itu.
Dalam wawancara eksklusif program The Interview di Jakarta, Senin (7/7/2022) lalu, Airin mula-mula menceritakan bahwa belakangan, setelah Partai Golkar mulai memperkenalkan dan mempromosikan namanya sebagai kandidat untuk pilkada DKI Jakarta, kerap ditanya banyak orang, termasuk kalangan wartawan, tentang kesiapannya untuk berkompetisi di Ibu Kota.
BERITA TERKAIT :Pilkada Banten Dirusak Dengan Politisasi Hukum, Aktivis 98: Kita Tau Siapa Pemainnya
Visi Misi Airin Lebih Klop Ke Prabowo, Sony Asal Jeplak Dan Gak Paham Banten?
"Prinsipnya, dalam hidup saya, semoga Allah memberikan amanah apa pun di saat waktu dan tempat yang tepat. Saya meyakini itu betul," Airin memberikan penekanan. "Sebagai [mantan] kepala daerah tentu ada keinginan, rasa, misalnya, setelah ini saya mau jadi apa lagi."
Untuk sementara ini, dia menegaskan, telah bersiap menjadi calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Golkar pada pemilu tahun 2024. Namun, jika dinamika politik kelak terbuka kesempatan baginya untuk maju dalam pilkada Jakarta, dia bersedia masuk gelanggang politik itu.
"Kadang kangen juga pingin jadi kepala daerah," ujarnya.
Masuk ke dunia politik, terutama terlibat langsung dalam sistemnya, misalnya menjadi kepala daerah, bagi Airin, bukan untuk sekadar tampil, melainkan demi mewujudkan ide dan gagasan yang dianggap baik untuk perubahan masyarakat.
"Manakala ada ide dan gagasan, kalau kita punya kewenangan, kan bisa kita eksekusinya secara langsung," ucapnya.
Meski demikian, adik ipar Ratu Atut Chosiyah sang mantan gubernur Banten itu menyadari bahwa kesiapan diri saja tidak cukup untuk modal berkompetisi dalam pilkada, apalagi di DKI Jakarta. Banyak faktor dan pertimbangan yang akan memengaruhi keputusan.
Pertama-tama, dia mengingatkan, harus ada partai politik yang bersedia mencalonkannya, dan memenuhi persyaratan sekurang-kurangnya 20 persen kursi DPRD. Pertimbangan lain yang juga tak kalah penting ialah tingkat popularitas, elektabilitas, kesukaan masyarakat pada tokoh yang akan diajukan sebagai kandidat.
"Dan saya berterima kasih, tentunya, manakala ada masyarakat yang menyampaikan, pro dan kontra, segala macam, yang pasti ujungnya adalah mudah-mudahan Allah memberikan amanah, di saat waktu dan tempat yang tepat," ujarnya.
Faktor lain yang mesti dilewati ialah bahwa pilkada serentak, termasuk untuk DKI Jakarta, diselenggarakan setelah pemilu legislatif (dan pemilu presiden). Artinya, hasil pemilu legislatif tahun 2024 akan sangat menentukan peta politik pilkada Jakarta.
Karena itu, Airin, sebagai Ketua Umum Kesatuan Perempuan Partai Golkar, kini berfokus dan berkonsentrasi untuk meningkatkan perolehan suara Partai Golkar pada pemilu 2024. "Fokus di pileg dan pilpres akan membuat jalan kita lebih mudah, pada saatnya nanti kita maju di pilkada," ujarnya.