Jumat,  29 March 2024

Panca Bhakti Golkar Dibaca Dong

Cuma Kantongi KtA Doang, Senior Partai Golkar Kota Bekasi Cibir Ace Hasan

YDH/HW
Cuma Kantongi KtA Doang, Senior Partai Golkar Kota Bekasi Cibir Ace Hasan

RN - Senior Partai Golkar Kota Bekasi, H. Yusuf Naseh mengatakan Ketua DPD Partai Golkar Tingkat I Provinsi Jawa Barat, TB Ace Hasan Syadzily hanya mengantongi KTAnya tentang Panca Bhakti Golkar, tidak dibacanya.

Menurut Yusuf Naseh, ketidaktahuan Ace Hasan akan adanya Gugatan Musda V DPD Partai Golkar Kota Bekasi ke Mahkamah Partai itu sangat gak etis. 

Dari Musda awal dia juga harus tau bahwa ada dua Musyawarah Daerah (Musda) di hari yang sama, satu di Graha Bintang dan satunya di Hotel Horison. Dan yang memimpin orang DPD Jawa Barat, selaku Plt. Ketua DPD Golkar Kota Bekasi.

BERITA TERKAIT :
Golkar Legowo Jika PDIP Gabung Prabowo, Emang Sudah Siap Jatah Menteri Berkurang?
Menu Ikan Bakar & Kepiting Jadi Alat Lobi Gani, DPRD Kota Bekasi Mendadak Lunak?

"Jadi kalau dia (Ace Hasan) gak tau ada Gugatan ke Mahkamah Partai itu benar-benar pernyataan yang Ambigu," tegas Yusuf Naseh kepada radarnonstop.co, Selasa (16/7/2022).

Ditanya terkait adanya tudingan Kongkalingkong antara Ace Hasan dan Rahmat Effendi juga Ade Puspitasari, Engkong Yunas - sapaan akrabnya menjawab menurut saya pertanyaannya (tudingan) begitu wajar.

"Masalahnya, dia berani mengeluarkan pernyataan seolah-olah membela sepihak. Padahal di Pantai Golkar itu kita harus setia kawan. Jadi menurut saya pribadi dia (Ace Hasan) itu secara emosionalnya dia cuma mengantongi KTAnya akan Panca Bhakti Golkar, jadi KTAnya cuma dikantongi doang gak dibaca apalagi di jalankan. Kalau dia membaca, ada kalimat bahwa Partai Golkar itu berwatak setia kawan. Ini sesama kawan aja dimusuhi gimana sih itu Ace," tegas Yusuf Naseh.

Yusuf Naseh mengaku bahwa dirinya dari awal tidak setuju Pepen (Sapaan akrab Rahmat Effendi, mantan Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi - red) memilih anaknya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi. 

Karena masih banyak Kader Golkar yang mempunyai dan berpengalaman, yang lebih paham tentang ke Golkaran, yang menjiwai Partai Golkar itu masih banyak. Jadi ada apa tuh Pepen memilih Anaknya? Mau dibawa kemana tuh Golkar?

"Saran saya Ade Puspitasari lebih baik mundur saja dari Jabatannya di Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi. Udahlah gak usah diterusin biar Partai Golkar tidak rusak kedepannya," imbuh Yunas.

Yunas pun berpesan kalau kita bicara tentang Politik memang tidak lepas dari musyawarah mufakat. Ini pasca ada gejolak terjadinya dua Musda tidak ada pihak-pihak yang mengklaim memenangkan Musda tidak ada yang mengajak melakukan musyawarah mufakat, konsolidasi atau ngopi bareng.

"Jadi bagaimana mau bersatu Partai Golkar Kota Bekasi kalau hal itu tidak dilakukan. Jadi harapan saya kepada seluruh Kader kita harus mawas dirilah. Tapi kalau buat sata Pribadi, Kepemimpinan itu ditunjuk ke anak Koruptor saya tidak akan pernah setuju. Apalagi teman-teman saya, Tokoh-tokoh dibawah juga pada gelisah mesti kemana," terang Engkong Yunas.

Kedepan, sambung Yunas, cobalah seluruh Kader Partai Golkar Kota Bekasi bersatu, tapi dengan Arif dan Bijaksana, yang mengarah kepada kebaikan.

"Kalau mengarah kepada kebaikan semua orang pasti mau. Tapi kalau mengarah kepada yang tidak baik tetap aja akan ada gejolak. DPP dan DPD nih harus turun untuk membenahi persatuan Partai Golkar Kota Bekasi. Apalagi Pemilu 2024 sudah semakin dekat. Tapi kalau pernyataan yang seperti disampaikan Ace Hasan kemarin, sampai modar juga tidak akan bersatu," imbuh Yunas mengakhiri.