RN - Haji Edi, salah satu dari pimpinan DPRD Kota Bekasi ini meniti karir politik pertamanya lantaran dikenalkan oleh sang ayah.
Haji Edi diperintahkan oleh sang ayah untuk aktif di dalam organisasi partai berlambang pohon beringin.
Pasca menempuh pendidikan di IAIN Bandung pada 2002 silam, ia pun mengabulkan permintaan sang ayah. Dia terjun ke dunia politik dan terlibat aktif di organisasi partai menjadi pengurus kecamatan.
BERITA TERKAIT :Credifox Adventure, Brand Lokal Dari Kota Hujan Yang Siap Mendunia "Reach Your Dreams"
Cinta Bersemi Di PIK, Gading Marten Bosan Jadi Duda Dan Medina Dina
Selama bertahun-tahun, ia terus mengikuti proses panjang di dalam organisasi itu. Dan akhirnya pengalaman di dunia politik praktis pun membentuk dirinya hingga sekarang.
"Dulu saya di perintahkan untuk aktif di partai Golkar. Karena memang pada tahun 90an ayah saya sudah menjadi pengurus partai. Dan perintah itu masih saya jalankan hingga sekarang,” kata dia saat ditemui wartawan di ruang kerjanya.
Meski bukan kali pertama duduk di gedung DPRD, namun wakil rakyat dapil Jatiasih-Jatisampurna ini tetap menunjukan konsistensinya sebagai keterwakilan dari masyarakyat.
Ia terus menggelorakan dan menjalankan fungsi-fungsi DPRD untuk mengawasi jalannya roda organisasi baik di legislatif maupun eksekutif.
Dirinya juga terus mendorong pemerintah agar tetap menjalankan kebijakan yang telah disepakati secara bersama dan selalu berpihak kepada rakyat.
Bukan tanpa alasan, sikapnya yang selalu konsisten terhadap kepentingan rakyat ini sudah diterapkan ketika masih mengenyam dunia pendidikan di IAIN Bandung.
“Dari masih mahasiswa, memang saya sudah aktif berorganisasi. Dan kajian-kajian kita dulu itu ya terkait isu-isu fundamental kerakyatan. Jadi, meski saya sekarang menjadi pejabat, keberpihakan terhadap rakyat harus terus kita utamakan,” ucapnya.
Ia juga menceritakan pengalamannya ketika masih menjadi mahasiswa. Ia mengaku pada saat menjadi mahasiswa dulu, dirinya pun banyak terlibat aktif dalam organisasi mahasiswa.
Ia tergabung dalam satu wadah besar yang bernama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Jabatan ketua komisariat pun didapuknya pada saat itu.
Putra daerah ini juga pernah mendirikan organisasi yang bernama Forum Komunikasi Pemuda Jatikarya (FKPJ).
Menurutnya, organ FKPJ pada saat itu dibentuk lantaran di wilayah tempat tinggalnya banyak perusahaan-perusahaan yang telah berdiri tegak.
Tak ingin menjadi penonton saja, maka dirinya bersama rekan lainnya mengorganisir para pemuda di wilayah tersebut kedalam forum itu.
“Kita tak ingin jadi penonton saja, kita organisir para pemuda yang belum bekerja dan kita lakukan audiensi ke perusahaan-perusahaan yang baru berdiri.
Dan ahamdulillah para pengusaha menyambut baik keberadaan kita. Akhirnya, para pemuda yang tergabung dalam FKPJ ini banyak masuk ke perusahaan-perusahaan disitu,” ungkapnya.
Sekedar diketahui, politisi Partai Golkar ini sudah dua periode duduk di gedung DPRD Kota Bekasi.
Dua kali berturut-turut pula dia dipercaya untuk mewakili masyarakat. Lantas, ketika periode masa jabatannya sebagai wakil rakyat habis pada 2024 nanti, kemana lagi kah arah politiknya?