Rabu,  25 December 2024

No Comment Soal Pilpres 2024, Anies Bukan Tipe Kemaruk Jabatan

RN/NS
No Comment Soal Pilpres 2024, Anies Bukan Tipe Kemaruk Jabatan

RN - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bukan tipe pemimpin yang maruk jabatan. Dia enggan komentar soal Pilpres 2024 walaupun diberondong banyak pertanyaan wartawan.

Anies mengaku akan berkomentar urusan di luar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, termasuk soal Pemilihan Presiden 2024 setelah tanggung jawabnya sebagai gubernur selesai.

Saat ini Anies masih konsen kerja menuntaskan masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga Oktober 2022.

BERITA TERKAIT :
DPRD DKI Ribut Pilkada, Jakarta Diancam Bencana Banjir Dan Longsor
Banjir Jakarta Bakal Datang, Pj Gubernur Harus Kebal Kritik 

"Saya terus konsentrasi untuk menuntaskan tanggung jawab saya di Jakarta. Semoga bisa terlaksana dengan baik, sesudah itu baru nanti kita komentar dengan urusan-urusan di luar Jakarta," kata Anies saat ditemui usai mengikuti Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/8/2022).

Anies Baswedan merupakan salah satu nama yang santer disebut-sebut akan diusung dalam bursa Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024.

Adapun saat menghadiri kegiatan upacara, Anies menjelaskan busana adat yang ia kenakan dari Betawi bernama "Ujung Serong".

"Ini baju khas Betawi. Saya sebagai Gubernur DKI Jakarta tentu akan menggunakan pakaian adat Betawi," kata dia.

Ia memaknai HUT Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia sebuah panggilan untuk terus mensyukuri Kemerdekaan, terutama saat menghadiri Upacara Kemerdekaan.

Dalam kesempatan sebelumnya, Anies menyampaikan Tema HUT Ke-77 RI "Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat" mengingatkan bangsa Indonesia bahwa kemerdekaan adalah untuk mendapatkan keadilan yang hakiki dan perjuangan harus diteruskan.

Berkaitan dengan Pemilu 2024, Anies mengajak semua pihak fokus menjaga kebersamaan dan persatuan. Menurutnya, Pemilu 2024 mengingatkan kepada semua bahwa persatuan akan hadir bila ada kesetaraan dan rasa keadilan.

Pj Gubernur DKI

Masa jabatan Anies Baswedan akan habis pada bulan Okotober 2020. Posisi Gubernur DKI Jakarta nantinya akan diplot pejabat (Pj).

Anies Baswedan berkelakar saat disinggung jabatannya yang akan berakhir pada Oktober 2022 mendatang.

Bagi Anies, jabatan gubernur di DKI Jakarta akan selalu ada meski dirinya lengser.

"Jadi harus diingat bahwa gubernur selalu ada. Anies yang tugasnya tinggal dua bulan," kata dia di Plaza Selatan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (17/8/202).

Lebih lanjut, Anies mengatakan, Pemprov DKI akan terus melanjutkan kerja-kerjanya walaupun ia tak lagi jadi gubernur.

Mulai dari memastikan kesehatan masyarakat terjaga, pendidikan tersedia, peluang kerja lebih luas, serta kesempatan untuk mendapatkan kegiatan perekonomian makin luas.

Seperti diberitakan, Forum Politik Indonesia (FPI) menyebut sosok pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan adalah figur bernyali dan punya nyawa dua.

Dari hasil riset Forum Politik Indonesia beberapa figur dari kalangan birokrat dan DPRD DKI yang layak dikaji ada beberapa nama. Mereka dinilai layak menjadi Pj gubernur karena memiliki pengalaman di Jakarta.

Dari unsur birokrat yakni Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono, Sekda DKI Marullah dan Deputi IV Kantor Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Juri Ardiantoro.

Komunikolog Politik Nasional Tamil Selvan menilai sosok pengganti Anies harus figur yang kuat. Artinya bukan hanya sekedar paham ibu kota tapi adalah sosok yang bernyali.

Jakarta kata dia, bukanlah untuk coba-coba atau sekedar uji coba. "Kalau cuma paham ibu kota saja banyak orang pintar. Jakarta butuh figur bernyali dan punya nyawa dua. Bernyali dan berani utuk bertindak tanpa pencitraan atau non populis demi solusi terbaik mengatasi problem utama Jakarta," tegasnya saat dialog dengan wartawan di kawasan Senayan, Sabtu (29/7).