Kamis,  25 April 2024

Arzeti Bilbina Edukasi Pelajar: Kosmetik yang Baik Tentukan Kesehatan Fisik 

Tori
Arzeti Bilbina Edukasi Pelajar: Kosmetik yang Baik Tentukan Kesehatan Fisik 
Anggota Komisi IX DPR, Arzeti Bilbina di Kemenpora, Jakarta, Sabtu (20/8/2022)/Ist

RN -  Demi menunjang penampilan, perempuan atau laki-laki tidak bisa melepaskan diri dari ketergantungan pada kosmetik.

Namun, tetap harus memahami dan memperhatikan cara memilih kosmetik yang baik agar tidak merusak kulit.  

"Artinya, dalam hidup dan kehidupan kita butuh kosmetik. Bagaimanapun kita semua butuh yang namanya kesehatan fisik," ujar anggota Komisi IX DPR, Arzeti Bilbina dalam Workshop Komunikasi, Informasi dan Edukasi 'Cara Memilih Kosmetik yang Baik' di pelataran Kementerian Pemuda dan Olaharaga, Senayan, Jakarta, akhir pekan lalu. 

BERITA TERKAIT :
Pembatasan Mobil Pribadi Muncul Lagi, Ide Basi Hapus Kemacetan Jakarta
Pemuda Pancasila Bukan Ormas Kaleng-Kaleng, 62 Kadernya Jadi Anggota DPR Dan DPD RI 

Pemain film 'Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck' yang juga dikenal sebagai model ini mengingatkan tentang menjaga kondisi tubuh selama pandemi COVID-19. 

"Bicara kesehatan tentunya bicara fisik. Kalau kita sakit tentunya kita datang ke dokter. Pada saat kita ke dokter kemudian kita diberikan resep," kata dia mencontohkan.

"Resep ini yang kemudian kita tuju ke apotik secara resmi, di mana kita akan mengambil obat dan kemudian kita akan konsumsi. Lalu kita diberikan kesembuhan oleh Allah SWT. Nah, itu kalau kita bicara ritual sakitnya kita,” jelas Arzeti. 

Masih kesempatan yang sama, Direktur Standarisasi Obat Tradisional dan Kosmetik BPOM Rachmi Setyorini menegaskan, kosmetika tidak digunakan untuk mengobati atau mencegah penyakit. 

“Fungsi utama kosmetika adalah untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan, memperbaiki bau badan, melindungai atau memelihara tubuh pada kondisi baik,” urai Rachmi Setyorini di hadapan ratusan siswa/i SLTA se Jabodetabek yang menjadi peserta workshop.

Rachmi pun menjabarkan beragam kategori kosmetik. Di antara untuk kulit, masker wajah, rias wajah, sabun mandi, alas bedak, depilatori, deodorant dan antiperspiran, rambut, sediaan cukur. Kemudian, sediaan rias mata, rias wajah, pembersih ris mata dan rias wajah, perawatan tubuh, perawatan gigi, rias kuku hingga fungsi menggelapkan kulit tanpa berjemur, serta pencerah kulit.

Namun, lanjut Rachmi mengingatkan, tetap berhati-hati dengan kosmetik kandungan bahan berbahaya.  

“Temuan kosmetik mengandung bahan berhaya, umumnya memiliki kandungan bahan berbahaya yaitu, merkuri, hidrokinon, pewarna merah K10,” ungkapnya.

Merkuri dan hidrokinon, kata Rachmi, ditemukan pada kosmetik bentuk krim yang biasanya digunakan sebagai pemutih kulit. Sedangkan pewarna merah K10 ditemukan pada produk lipstik dan sediaan dekoratif lain seperti pemulas kelopak mata dan perona pipi.

Selanjutnya, Rahcmi memberikan tips menyimpan kosmetik yang baik. "Pastikan kosmetik selalu dalam keadaan tertutup apabila sedang tidak digunakan, agar kosmetik tidak mudah rusak. 

Kosmetik tidak boleh disimpan di tempat panas atau terkena sinar matahari langsung. "Simpanlah di tempat bersih dan sejuk. Jauhkan dari jangkaauan anak-anak,” imbuhnya,

Sementara, Koordinator Kelompok Substansi Standarisasi Kosmetik, Yurita memaparkan tentang BPOM Mobile, aplikasi mengecek produk obat dan makanan yang terdaftar di BPOM.

“Caranya dengan memindai 2D Barcode yang ada produk obat, obat tradisional, kosmetik, suplemen kesehatan dan produk pangan olahan,” jelasnya.

#kosmetik   #DPR   #bpom