Kamis,  25 April 2024

Iwan Bule Mau Pimpin Jawa Barat, Emang Kuat Lawan Kang Emil

RN/NS
Iwan Bule Mau Pimpin Jawa Barat, Emang Kuat Lawan Kang Emil

RN - Komjen Pol (Purn) Mochamad Iriawan siap maju pada pemilihan Gubernur Jawa Barat tahun 2024. Pria yang biasa disapa Iwan Bule itu bakal berhadapan dengan Ridwan Kamil.

Sebab, jika Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil tidak maju di Pilpres 2024 maka dia akan kembali mencalonkan diri sebagai calon gubernur.

"Suatu kebanggaan pada saatnya apabila konstituen yaitu rakyat memerintahkan saya. Saya harus siap karena saya Bhayangkara sejati dan prajurit siap di tempatkan di mana saja," ujarnya disela-sela acara Organda Jabar di Bandung, Rabu (24/8/2022).

BERITA TERKAIT :
Panen Dukungan: Aksi AMUK RI Bagi Bunga Mawar & Tanda Tangan di Kain Putih Panjang Ajak Masyarakat Bersatu Setelah Pilpres 2024
Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden Dan Wapres, Jalan Imam Bonjol Bakal Macet Parah

Ia merasa bangga atas dorongan masyarakat untuk maju di pemilihan Gubernur Jabar. Apalagi, Iwan mengaku merupakan putra daerah dan sempat menjabat sebagai Kapolda Jabar.

"Sekali lagi saya terima kasih suatu kebanggaan. Saya putra daerah asli Bandung, saya pernah Kapolda 2,5 tahun dan saya cinta Jabar. Saya memang dibesarkan di Jawa Barat, saya banyak memakan tanaman dan minum air di Jawa Barat," katanya.

Namun begitu, Iwan Bule yang menjabat sebagai Ketua Umum PSSI mengaku saat ini masih fokus mengurus sepakbola. Meski begitu jika sudah diinginkan masyarakat maju di Pilgub Jabar maka siap maju.

"Tapi mungkin sekarang saya sedang urus bola dulu, fokus dulu. Pada saatnya kalau saya diperintahkan saya harus bisa  menjalankan amanah itu dengan baik setiap penugasan untuk amanah yang diberikan ke saya," katanya.

Ia mengaku akan melakukan yang terbaik untuk Jawa Barat. Sedangkan terkait pemilihan ketua PSSI tahun 2023, Iwan Bule menegaskan bahwa dirinya adalah pelayan sepakbola dan mengklaim banyak terjadi perbaikan di kompetisi, wasit, tim nasional dan lainnya.

"Ketua yang menentukan kongres, ada suara voter, voter itu dulu ada 87, nanti mungkin bisa berubah. Kalau beliau-beliau masih memerintahkan saya, saya siap, kalau ada yang lain tidak ada masalah. Hak suara voter harus dihormati," ungkapnya.