Jumat,  22 November 2024

Gempa M6,1 Kepulauan Mentawai, Siberut Barat dan Utara Rusak Ringan 

Tori
Gempa M6,1 Kepulauan Mentawai, Siberut Barat dan Utara Rusak Ringan 
bmkg.go.id

RN - Gempa dengan parameter pembaruan magnitudo (M) 6,1 di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada hari ini pukul 10.29 WIB dipengaruhi aktivitas subduksi lempeng segmen Megathrust Mentawai-Siberut.

Dilansir dari situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), episentrum gempabumi terletak  pada koordinat 0,99° LS; 98,53° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 12 km arah Barat Laut Siberut Barat, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat dengan kedalaman 24 km.

Pelaksana tugas Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono melaporkan gempa merupakan kelanjutan aktivitas gempa yang terjadi sebelumnya pada pukul 00.04 WIB dengan M4,9 dan pukul 05.34 WIB dengan M5,8.

BERITA TERKAIT :
Gunung Merapi Muntah Lagi, 250 Kali Semburan Lava Panas  
Ancaman Gempa Megathrust Di Jawa Dan Sumatera, Bikin Merinding Aja

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, jelas dia, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng segmen Megathrust Mentawai-Siberut. "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ujar Daryono melalui siaran pers, sesaat lalu.

Daryono memaparkan gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Siberut dengan skala intensitas V-VI MMI. Maksudnya, getaran dirasakan oleh semua penduduk, kebanyakan mereka terkejut dan lari keluar. 

Daerah Tuapejat dan Painan dengan skala intensitas III-IV MMI, di mana bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Daerah Padang dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, seakan-akan truk berlalu.

Selanjutnya, daerah Padang Panjang, Bukittinggi, Kabupaten Solok dan Solok Selatan dengan skala intensitas II - III MMI. Getarannya dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

"Gempa ini menimbulkan kerusakan ringan di wilayah Siberut Utara dan Siberut Barat," ujar Daryono.

Namun, lanjut Daryono, dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 11.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujarnya.