Rabu,  02 April 2025

Korban Tewas Gempa Myanmar Terus Bertambah, Diperkirakan Tembus 10 Ribu Orang 

RN/NS
Korban Tewas Gempa Myanmar Terus Bertambah, Diperkirakan Tembus 10 Ribu Orang 
Korban gempa Myanmar.

RN - Korban gempa dahsyat magnitudo 7,7 di Myanmar terus bertambah. Hingga kini, tim SAR setempat masih melakukan evakuasi. 

Tercatat saat ini sudah 694 orang tewas. Sementara korban luka mencapai 1.670 orang akibat gempa yang berpusat di Mandalay. Hal ini disampaikan militer Myanmar, melansir BBC, Sabtu (29/3/2025). 

Diketahui, sebelumnya korban tewas dilaporkan setidaknya 144 orang. Menurut sistem otomatis eksternal dari US Geological Service, gempa bumi di Myanmar berpotensi menewaskan lebih dari 10.000 orang.

BERITA TERKAIT :
Gedung Pencakar Langit Yang Ambruk Di Thailand Saat Gempa Diselidiki, Penyelewengan Anggaran Mencuat?

Ini hanyalah perkiraan dan dihitung berdasarkan intensitas guncangan dan populasi di daerah yang terkena dampak, di antara faktor-faktor lainnya. Namun, tidak mempertimbangkan dampak lanjutan seperti tanah longsor, likuifaksi, dan tsunami.

"Saya berada di kamar mandi ketika gempa bumi terjadi. Tanah berguncang hebat sejak awal - mungkin berlangsung sekitar 10 detik. Seluruh rumah kami runtuh di depan mata saya. Saat hampir runtuh menimpa saya, saya tersandung dan jatuh, mendarat dengan punggung bawah saya," katanya kepada BBC. 

Ia mengaku tidak bisa bernapas. Kemudian, ia berhasil berteriak minta tolong. "Paman dan ayah saya tiba, dan sekitar lima atau enam orang lainnya datang untuk menyelamatkan saya," ucapnya.

"Dalam hitungan detik setelah ditarik dari reruntuhan, gempa bumi lain terjadi dan bangunan tempat kami berlari runtuh. Saya sangat takut dan kesakitan sehingga saya tidak bisa berjalan, jadi ayah saya menyeret saya dan membantu saya bergerak," ucapnya.

Ia menjelaskan, dari tujuh orang di rumah itu, dua bibi diselamatkan bersama dirinya. 

"Salah satunya telah meninggal sementara yang lain berada di rumah sakit. Nenek, bibi, dan paman saya belum ditemukan - mereka masih terjebak di bawah reruntuhan," ucapnya.

"Peluang mereka untuk bertahan hidup adalah nol persen. Saya tidak bisa menerimanya. Itu terjadi dalam sekejap mata, tepat di depan mata saya," katanya. 

Diketahui, gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 cukup kuat hingga merobohkan gedung 33 lantai yang sedang dibangun nyaris 1.000 km jauhnya di Bangkok, Thailand.

Setidaknya delapan orang dipastikan tewas di sana, dan puluhan lainnya hilang, menurut pihak berwenang. Mereka semua diduga sebagai anggota kru pekerja yang beranggotakan 320 orang yang sedang membangun gedung baru untuk pemerintah Thailand.

Gempa bumi tersebut merupakan gempa bumi ketiga terbesar yang pernah mengguncang kawasan itu dalam seabad terakhir, dan analisis USGS menempatkan episentrumnya hanya 10 mil dari jantung Mandalay, kota berpenduduk sekitar 1,5 juta orang. Gempa susulan berkekuatan M 6,7  tercatat sekitar 11 menit kemudian, yang merupakan gempa pertama dari beberapa gempa besar yang terjadi setelah gempa pertama.

Guncangan itu terasa hingga Bangladesh, Vietnam, Thailand, dan China bagian selatan, tempat media berita pemerintah melaporkan bahwa sejumlah orang yang tidak disebutkan jumlah pastinya terluka di Ruili, dekat perbatasan Myanmar. 

Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra menyatakan Bangkok sebagai "daerah darurat" dan mendesak penduduk untuk mengungsi dari gedung-gedung tinggi jika terjadi gempa susulan.