Sabtu,  20 April 2024

Banyak Mahasiswi Bandung Tak Perawan Lagi, Wagub Uu Bikin Gaduh Soal Usulan Poligami

RN/NS
Banyak Mahasiswi Bandung Tak Perawan Lagi, Wagub Uu Bikin Gaduh Soal Usulan Poligami
Ilustrasi

RN - Ini peringatan buat orangtua. Sebab, Kota Bandung, Jawa Barat saat ini sedang dihantui virus HIV/AIDS.

Tragisnya, banyak mahasiswi yang terdeteksi tidak perawan lagi. Hal ini dikarenakan adanya aksi seks bebas.

Sumber di kalangan mahasiswa, kalau seks bebas banyak dilakukan di rumah kost. "Karena kan kost dan jauh dari pengawasan orangtua. Biasa lah, dekat, pacaran lalu ML deh," ungkapnya.

BERITA TERKAIT :
Orang Jabodetabek Yang Gak Mudik Bakal Habiskan Duit Di Bandung 
Atalia Praratya Didorong Golkar Untuk Wali Kota Bandung, Dinasti Baru Di Jawa Barat?

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung mencatat ada ratusan mahasiswi dan mahasiswa yang mengidap HIV/AIDS.

Kasus penularan HIV AIDS didominasi oleh usia produktif. Hingga Desember 2021, tercatat ada 12.358 pengidap HIV/AIDS yang melakukan pelayanan kesehatan di Kota Bandung.

Rinciannya, 5.943 di antaranya merupakan warga Kota Bandung. Ketua Sekretariat KPA Kota Bandung Sis Silvia Dewi mengatakan penularan HIV AIDS yang saat ini terjadi didominasi oleh warga yang memiliki umur produktif 20-29 tahun.

"Paling banyak itu usia 20-29 tahun, persentasenya 44,84 persen, usia produktif banget," kata Silvia.

Diketahui, kasus HIV/AIDS di Kota Bandung ini menyasar semua kalangan dan profesi, salah satunya mahasiswa. Dari kasus penularan yang mencapai 5.943 kasus, mahasiswa menyumbang kasus positif mencapai 6,97 persen atau mencapai 414 kasus.

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Bandung melakukan antisipasi dengan melakukan sosialisasi terkait pergaulan bebas yang terjadi di usia remaja-dewasa.

Nikah Lagi

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum bikin gaduh. Politisi PPP ini mengaku punya solusi untuk menekan angka sebaran HIV/AIDS yang kini tengah disorot publik.

Uu menyarankan warga menikah dan melakukan poligami agar terhindar dari HIV/AIDS.

Sebagaimana diketahui, fenomena HIV/AIDS kini tengah menghebohkan masyarakat Kota Bandung. Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bandung membeberkan fakta, dari 5.943 kasus positif HIV di Bandung selama periode 1991-2021, 11 persen di antaranya ibu rumah tangga (IRT).

Menurut Uu, salah satu pemicunya adalah suami yang melakukan hubungan seks tidak menggunakan pengaman dengan pekerja seks. Selain IRT, 6,9 persen atau 414 kasus terjadi pada mahasiswa.

"Sekarang kan sedang viral di Bandung, ternyata ibu-ibu banyak yang kena HIV/AIDS. Kedua, anak-anak muda banyak juga yang kena. Maka pernikahan menjadi solusi untuk memelihara seseorang dari perbuatan zina," kata Uu dalam keterangan yang diterima, Selasa (30/8/2022).

Upaya lainnya adalah sosialisasi, penyuluhan, serta sex education atau pendidikan terkait seks harus lebih serius diberikan kepada generasi muda. Itu dilakukan agar warga Jabar terhindar dari perbuatan terlarang tersebut.

"Nah, menurut saya, di samping harus ada pemahaman tentang bahaya HIV/AIDS, kemudian juga tentang pendidikan seks terhadap masyarakat dan juga penyuluhan dari pemerintah tentang HIV/ AIDS. Masyarakat sendiri harus mempunyai keberanian untuk bersikap," sambungnya.

Sementara itu, melihat fenomena kaum IRT yang juga banyak tertular HIV/AIDS, ia mengungkap salah satu solusi agar suami tidak 'jajan sembarangan'. Jika suami tidak cukup dengan satu pasangan, agama Islam, menurutnya, mengizinkan suami berpoligami, dengan syarat dan sejumlah catatan besar, seperti harus mampu, adil, dan bijaksana.

"Daripada seolah-olah dia (suami) tidak suka begitu, tapi akhirnya kena (HIV/AIDS) ke istrinya sendiri, toh agama juga memberikan lampu hijau. Asalkan siap adil, kenapa tidak? Makanya daripada ibu kena (HIV/AIDS), sementara ketahuan suami seperti itu, mendingan diberi keleluasaan untuk poligami," ucapnya.