RN - Cap negatif kepada Anies Baswedan soal intoleran dan politik identitas sepertinya tak gaul. Sebab, sejak dia memimpin Jakarta tidak pernah ada larangan ibadah bagi ummat beragama.
Minggu (4/9), Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan meresmikan Gereja Pentakosta Indonesia di depan jemaat Yordan Gading Griya Lestari, Cilincing, Jakarta Utara. Dalam peresmian itu, ada hal terduga yang dialami Anies di dalam gereja.
Anies, setelah meresmikan, diberi syal putih bertuliskan ‘Terima Kasih Pak Anies’ dan ‘Gereja-gereja DKI Jakarta’.
BERITA TERKAIT :Jakarta Masih Banjir, Pj Teguh Mulai Galau Dan Pusing?
Bocah Di Jakarta Doyan Main Judol, Cilincing Paling Parah Tuh
Tokoh perwakilan dari Gereja-gereja di DKI Jakarta Alma Shephard Supit mengatakan, Anies dinilai mampu menyetarakan bermacam umat beragama. “Anies Rasyid Baswedan mampu membawa kesetaraan, kami berikan apresiasi kepada bapak,” kata Supit di lokasi, kemarin.
Dia melanjutkan, apresiasi yang diberikan pada Anies merupakan penghargaan karena upaya Anies selama ini. Dia menyebut, Anies bisa disebut sebagai bapak kesetaraan Indonesia. “Karena dia selalu mengedepankan keadlian dan kesetaraan,” jelas dia.
Dalam pemaparannya, Supit melanjutkan, selama kepemimpinan Anies berlangsung, tidak ada satupun gereja yang dipermasalahkan. Dirinya juga menyebut, Anies merupakan tokoh yang mengedepankan aksi nyara dari pada wacana.
Diketahui, sepanjang Ahad kemarin, Anies meresmikan dua gereja di Jakarta Utara. Pertama, Gereja Bethel Indonesia Jelambar Timur di Penjaringan, dan kedua adalah Gereja Pentakosta di Cilincing.
Dalam kesempatan itu pula, Anies mengatakan, sejauh ini masih banyak tempat yang beragam tapi tak bersatu. Karena itu, dia mengampanyekan, persatuan yang harus dirawat terus.
“Kita usahakan dengan kesetaraan dan kesempatan dalam semua aspek. Begitu muncul perasaan keadilan, muncul persatuan. Itulah yang kita ikhtiarkan di Jakarta,” ucapnya.
Sementara itu Gue Jakarta Anti Hoak (G-JAH) Yan Rizal mengatakan, cap negatif kepada Anies soal intoleran dan politik identitas adalah hoax. Yan menuding kalau para pasukan cebong dan kaum nyinyir itu tidak gaul dan gak punya paket internet.
"Kaum nyinyir itu susah sadarnya. Doyannya sebar hoax," ungkapnya.
Anies kata Yan, adalah gubernur yang merangkul semua gama dan golongan. Dari Islam, Kristen, Hindu hingga Budha semuanya nyaman dalam menjalankan ibadah.