RN - Gaduh Formula E hingga pemeriksaan Anies Baswedan selama 11 jam mengusik M Taufik. Politisi senior Jakarta itu menilai balap mobil listrik Formula E sukses.
"Karena membawa nama Jakarta hingga tingkat global," ungkap M Taufik saat ditemui di Gedung KPK, Kuningan, Jaksel, Kamis (8/9).
Mantan Wakil Ketua DPRD DKI ini berpendapat, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sah digunakan untuk bisnis pelaksanaan Formula E dan tidak ada masalah dalam pembayaran commitment fee Formula E oleh Pemprov DKI hingga tiga tahun mendatang.
BERITA TERKAIT :PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
Pengamat: Orang Lama Jangan Ikut Seleksi, DPRD Harus Audit Anggaran KPID Jakarta
"(Formula E) Mulainya kan bagus, berhasil loh pandangan saya, membawa nama Jakarta, bahkan Indonesia di mata dunia," kata anggota DPRD DKI dari Fraksi Gerindra ini.
Taufik menjelaskan, penggunaan APBD untuk bisnis pelaksanaan Formula E sah karena tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda). "Itu kan trigger saja. Untuk ke depan serahkan ke BUMD. Kan sudah sah. APBD itu sah, itu Perda APBD itu," ungkap dia.
Ia juga memberi penjelasan tentang, commitment fee Formula E yang telah dibayar oleh Pemprov DKI untuk tiga tahun ke depan meski masa jabatan Anies Baswedan sebagai gubernur DKI Jakarta akan habis pada Oktober 2022. Taufik mengatakan, keputusan itu justru menjadi kesempatan gubernur DKI selanjutnya untuk membawa Jakarta semakin dikenal dunia.
"Enggak apa-apa, bagus dong, memberikan kesempatan gubernur yang akan datang untuk mengangkatnya derajat Jakarta. Enggak ada masalah," ujar dia.
"Kecuali bangunan, enggak boleh. Kalau event-event boleh, bagus dong. Saya kira perlu kita apresiasi langkah Pak Anies," tambahnya menjelaskan.
Taufik menyatakan, jika nanti gubernur DKI Jakarta yang berikutnya tidak mau melanjutkan pelaksanaan Formula E maka rakyat yang akan rugi. Sebab, ia mengungkapkan, hasil survei sejumlah lembaga menunjukkan bahwa ajang balap mobil listrik itu terbukti menguntungkan banyak pihak.
Selain itu, lanjut dia, Jakarta memerlukan acara tingkat internasional, seperti Formula E, terutama setelah Jakarta tidak lagi menjadi Ibu Kota. "Jakarta perlu ada event internasional, apalagi setelah Jakarta enggak jadi ibu kota lagi, apa? Kan harus jadi kota yang setara dengan dunia supaya bisa maju," jelas Taufik.