Rabu,  24 April 2024

Dicibir Cuma Ada Maunya Doang?, Warga Nilai Anggota DPRD Kota Bekasi Seperti Rasa Sultan

YDH/HW
Dicibir Cuma Ada Maunya Doang?, Warga Nilai Anggota DPRD Kota Bekasi Seperti Rasa Sultan

RN - Public figure merupakan sosok yang dikenal oleh banyak orang, dan harus memberikan panutan yang baik untuk masyarakat banyak. Setiap orang adalah public figure. Tapi yang dibahas saat ini adalah tentang Anggota Legislatif, Wakil Rakyat di Kalimalang Kota Bekasi.

Menjadi public figure atau Anggota DPRD tidak mudah. Melalui proses kompetisi, perkenalan diri hingga membutuhkan cas politik (biaya kampanye). Menjadi publik figure (pubick figure), kadangkala membuat sebagian orang melupakan apakah dirinya memang pantas disebut sebagai seorang publik figure. 

Salah seorang warga Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, Al Mahdi Nurdian (29) mengungkapkan bahwa Ketua DPRD Kota Bekasi H. M Saifuddailah SH, M.Pd.I Fraksi PKS sangat sulit diajak berkomunikasi alias Wakil Rakyat Rasa Sultan.

BERITA TERKAIT :
Jelang Pilkada, Pj Wali Kota Bekasi Minta ASN Netral 
Menu Ikan Bakar & Kepiting Jadi Alat Lobi Gani, DPRD Kota Bekasi Mendadak Lunak?

"Ini hanya pendapat saya saja, seorang publik figur adalah figur yang dapat mewakili pendapat, sikap, kemauan/keinginan, perasaan dan arah tujuan dari publik (khalayak umum) yang diwakilinya serta harus mampu menunjukkan kemampuan kinerjanya dalam bidang yang dibawakan. Nah, dalam diri Ketua DPRD Kota Bekasi saat ini seperti tidak kami temuin. Jika dia (Ketua DPRD Kota Bekasi) hanya tampil dikalangannya saja bahkan kelompoknya, bagi kami itu sosok Figur Publik Rasa Sultan," tegas Al Mahdi Nurdian kepada radarnonstop.co, Sabtu (17/9/2022).

Apa jadinya, seorang publik figur bila dia adalah seorang sosok yang tidak dapat menjadi tauladan untuk rakyat, kami selaku Warganya! Semoga para publik figur sadar dengan jabatannya, yang akan dinilai publik.

"Banyak orang menilai politisi kita kerap menjadikan jabatan politik sebagai lahan pekerjaan. Mereka mendaftar jadi caleg seperti melamar pekerjaan. Motif utamanya adalah ekonomi. Yang pasti, rendahnya integritas seorang politikus tidak akan memberikan sebuah kontribusi empati publik. Jadilah publik figur yang menjadi figur publik," pungkasnya.