RADAR NONSTOP - Cawapres nomor urut 2, Sandiaga Uno menyampaikan rasa sedihnya tekait kotak suara Pemilu 2019. Nasib bangsa lima tahun ke depan disimpan dalam kardus.
Penyelenggara seharusnya memahami, surat suara yang disimpan dalam kotak suara menentukan nasib bangsa lima tahun ke depan. Karena itu, penting dipastikan terbuat dari bahan yang benar-benar kuat.
"Bayangkan, (kotak suara) akan diinapkan segala macam. Padahal, daerah Indonesia itu sangat luas dengan geografis yang cukup menantang, seperti di wilayah Papua dan daerah-daerah pedalaman lain, kan jadi susah," ujar Sandi dengan nada sedih di sela-sela diskusi bertajuk 'Keamanan Pilpres 2019: Optimisme Atau Kekhawatiran?' yang digelar Seknas Prabowo-Sandi di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/12/2018).
BERITA TERKAIT :Cak Imin Soroti Tas Bansos Berwarna, Nitizen: Mestinya Pakai Kardus Aja Ya Cak, Trus Isinya Ganti Durian
Kardus Durian Kasus Pesanan, Cak Imin: Setiap Pemilu MunculĀ
Hal senada juga dikatakan Ketua Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi, M Taufik. Menurutnya, dalam Pasal 341 ayat 1 Undang-Undang Nomor 7/2017 tentang Pemilu, hanya menyebut perlengkapan kotak suara untuk pemungutan suara harus bersifat transparan, yang bermaka isi kotak suara terlihat dari luar. Jadi, sama sekali tidak disebutkan dapat terbuat dari bahan karton.
"Dalam hal ini yang perlu dipahami bersama, transparan itu kan enggak mesti kardus (karton). Bisa kok aluminium, misalnya dari empat sisi kotak, satu sisi dikasih semacam bahan yang bisa dilihat dari luar," ujarnya.
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta ini kemudian mengajak seluruh pihak, termasuk masyarakat mengawasi bersama-sama proses pemilu. Jangan sampai tercederai hanya karena ada pihak yang takut kalah.
"Saya kira hal yang paling penting kan pemilihan umum ini jangan curang, masa beberapa kali pemulihan umum, itu curang lagi curang lagi," pungkasnya.