Jumat,  26 April 2024

Anies: Sampah Setara Bus Tronton Lewat Kali Ciliwung Tiap Hari

Tori
Anies: Sampah Setara Bus Tronton Lewat Kali Ciliwung Tiap Hari
Desain proyek penyaringan sampah yang saat ini sedang dibangun di Kali Ciliwung segmen TB Simatupang, Jakarta/Dinas Lingkungan Hidup DKI

RN - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek saringan sampah Kali Ciliwung yang berlokasi di jembatan TB Simatupang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (26/9/2022) pagi.

"Pagi ini saya melakukan kunjungan kerja menyaksikan dari dekat pembangunan saringan sampah," kata Anies kepada wartawan, Senin (26/9/2022).

Anies lantas menceritakan awal mula pembangunan proyek saringan sampah. "Saya ceritakan sedikit Bapak/Ibu sekalian, ketika mulai bekerja di Jakarta di awal 2018 itu sungai Ciliwung meningkat airnya dan di pintu air Manggarai terjadi timbunan sampah yang luar biasa banyak. Kemudian pada saat itu, saya tanyakan pada tim 'ini sampah dari mana?' Sampah banyak datang justru dari kawasan, dari luar Jakarta masuk melalui sungai Ciliwung," tutur dia.

BERITA TERKAIT :
Anies Disuruh Rebut Kursi Gubernur Jakarta, Surya Paloh Ogah Tekor Dua Kali Ya?
Anies Bakal Pudar Jika Tak Maju Pilkada Jakarta, Tawaran PKS & NasDem Wajib Dipikirkan...

Proyek saringan sampah Kali Ciliwung segmen TB Simatupang, lanjut Anies, sudah direncanakan sejak 2020 dengan anggaran mencapai Rp195 miliar. "Kemudian kita tahu di tahun 2020 terjadi pandemi sehingga banyak program-program yang pada waktu itu anggarannya dialihkan untuk penanganan covid sehingga alhamdullilah sekarang kondisinya sudah lebih baik, anggaran itu kini tersedia dan sekarang dilaksanakan," ucap Anies.

Untuk proyek ini, ditargetkan rampung pada Desember 2022 dan memiliki estimasi pengolahan per jam mencapai sekitar 40 meter kubik sampah yang melalui proses pengolahan hingga pencacahan.

"Nah harapannya ini akan bisa mengendalikan sampah untuk tidak masuk ke dalam kota," imbuhnya.

Anies mengungkapkan timbunan sampah yang lewat di segmen sungai Ciliwung ini mencapai 52 ton per hari. "Kira-kira ini setara dengan satu bus transjakarta jenis tronton per hari. Nah, bisa dibayangkan banyaknya sampah yang masuk, 52 ton per hari kalau ini dibiarkan tiap bulan akan berada di pintu air Manggarai dengan jumlah yang fantastis. Karena itu lah disiapkan pengolahannya di sini," terang eks mendikbud itu.

Adapun cara kerja penyaringan sampah ini adalah sampah akan diarahkan ke segmen sungai menggunakan ponton terapung yang diterapkan di lokasi saringan sehingga dapat menghindari efek bendung akibat sampah yang tertahan di badan air.

Kemudian, saringan dilakukan secara berlapis. Kegiatan pengambilan sampah dari badan Kali Ciliwung dapat dilakukan secara berjenjang, dari mulai saringan kasar sampai ke saringan lebih halus.

Untuk proses penyaringan tahap satu, digunakan untuk menangkap sampah-sampah ukuran di atas 50 cm, mengangkat dari badan air, menempatkannya di Conveyor untuk dihancurkan menjadi ukuran lebih kurang 5 cm-20 cm.

Kemudian, saringan tahap dua berfungsi untuk menangkap sampah-sampah ukuran di atas 20 cm, mengangkat dari badan air, menempatkannya di Conveyor dan kemudian membawa ke mesin penghancur atau Secondary Crusher untuk dihancurkan menjadi ukuran lebih kurang 3 cm–5 cm.

Lalu, terdapat dua proses pencacahan. Pada tahap satu, berfungsi untuk mencacah sampah berukuran besar (kayu, bambu, kasur, bekas bangunan, pertanian, dan lain-lain) menjadi ukuran 10-20 cm. Pencacah tahap dua berfungsi untuk mencacah sampah berukuran besar (kayu, bambu, kasur, bekas bangunan, pertanian, dan lain-lain) menjadi ukuran 3-5 cm.

Terdapat juga pemisah sampah otomatis yang berfungsi untuk memisahkan sampah halus dan sampah kasar sebelum sampah dimasukkan ke pencacah tahap dua.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta akan mengerahkan 5.000 petugas Penyedia Jasa Layanan Perorangan (PJLP) di Unit Pelaksana Kebersihan Badan Air DKI Jakarta dikerahkan untuk pengelolaan fasilitas sampah di Kali Ciliwung segmen TB Simatupang.

"Kami memiliki cukup banyak tenaga kerja PJLP itu bisa kami berdayakan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Asep Kuswanto di lokasi yang sama.

Nantinya, para petugas itu dikerahkan untuk pengelolaan terkait sampah, termasuk penyaringan sampah kiriman yang melalui Kali Ciliwung. Per hari jumlah sampah yang melewati Kali Ciliwung hingga masuk wilayah Jakarta diperkirakan hingga mencapai 52 ton.

Sampah-sampah tersebut menyatu dengan sampah yang mengalir di Kali Ciliwung dalam kota dan menumpuk salah satunya di Pintu Air Manggarai.