RN - Politisi Partai Nasdem, Bestari Barus menyebut dirinya kritikus terdepan Anies Baswedan yang berpasangan dengan Sandiaga Uno saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2018.
“Bisa dilihat dari jejak digital. Saya paling depan memberikan kritik kepada Anies, yang waktu itu berpasangan dengan Sandiaga Uno. Tapi saat apa yang saya kritisi itu kemudian diwujudnyatakan dalam pembangunan untuk kemashlahatan masyarakat. Saya bisa nyatakan apa yang saya sampaikan bisa menjadi pendorong pemerintah daerah bekerja sesuai dengan apa yang dijanjikan,” kata Bestari, Minggu (9/10/2022).
Menurutnya, kritik wakil rakyat kepada pemerintah daerah maupun calon pemimpin suatu daerah bukanlah bentuk kebencian.
BERITA TERKAIT :Relawan Anies Di Kota Bekasi Siap Gembosi Jago PKS, Di Jakarta Kapan Nih?
Pelantikan Prabowo Bakal Dihadiri Ganjar Dan Anies, Tensi Politik Bakal Aman Dan Sejuk
“Tapi untuk memastikan bahwa orang yang dipilih oleh masyarakat daerah itu bisa memenuhi apa yang mereka janjikan, sehingga masyarakat daerah tersebut bisa mendapatkan manfaat dari kepala daerahnya,” terangnya.
Ihwal keputusan partainya mendeklarasikan Anies sebagai capres, Bestari menjelaskan, tentunya sudah mempertimbangkan beragam target nasional, seperti pembangunan fisik maupun nonfisik dan permasalahan bangsa.
Ia menilai Anies memiliki keistimewaan sendiri, utamanya pada gaya kepemimpinannya. "Pertama sangat jarang di republik ini di pemerintahan tingkat provinsi maupun kabupates kota bisa meraih lima kali prestasi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) beruntun dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),” paparnya.
Faktor kedua adalah Anies seorang komunikator yang baik. Dia mencontohkan hingga di ujung kepemimpinan Anies, kemajemukan di ibu kota ini berjalan damai.
“Faktor ketiga adalah Anies seorang nasionalis sejati. Itu bisa ditunjukkan di dalam kehidupan beragama dia bisa mendudukkan dirinya sebagai pemimpin yang bukan hanya berpihak pada satu golongan tapi semua,” pungkasnya.