RN- Ketua Umum Gerakan Masyarakat Cinta Jakarta (Gema Cita), Hilman Firmansyah menyatakan mendukung Heru Budi Hartono Penjabat Gubernur DKI melanjutkan program sumur resapan untuk mengatasi banjir di DKI Jakarta. Menurutnya, hal ini salah satu solusi mengatasi banjir.
Hilman menyampaikan program sumur resapan efektif untuk menghilangkan genangan yang terjadi akibat dari hujan lokal.
Hilman menyampaikan beberapa saran untuk mengatasi Banjir, yakni pemprov DKI Jakarta harus melakukan pembenahan sungai dan merevitalisasi Waduk, Danau, Embung dan Situ untuk mengatasi banjir kiriman dari daerah penyangga DKI Jakarta.
BERITA TERKAIT :Duit Bansos DKI Rp 802 Miliar, Jangan Sampai Yang Kaya Dapat Bantuan
Jakarta Masih Banjir, Pj Teguh Mulai Galau Dan Pusing?
Selain itu, merehabilitasi saluran air atau drainase dan memperluas Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai daerah resapan air untuk atasi banjir lokal. Restorasi kawasan pesisir dan reforestasi hutan mangrove dipesisir utara Jakarta untuk mengatasi banjir Rob.
Untuk mengurangi debit air dengan cara membuat waduk baru. Waduk dibuat dengan luas 100 hektare. Cara ini akan sangat signifikan mengurangi debit air yang mengalir ke Jakarta.
Untuk Kali Ciliwung agar dibuat sodetan dan waduknya di Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor. Sedangkan Kali Grogol dan Kali Pesanggrahan, dibuatkan satu waduk di Kecamatan Cinere.
Ini akan memiliki dampak ganda. Mengurangi debit air dan sekaligus menyediakan air bersih untuk warga.
Air diwaduk itu nantinya digunakan sebagai air baku PDAM. Jika berjalan, setidaknya akan tersedia air bersih dan murah untuk warga Jakarta.
Hilman memaparkan pemprov DKI Jakarta harus merevitalisasi waduk yang sudah ada. hampir semua waduk yang ada di Jakarta kondisinya saat ini tidak lagi efektif menampung air. Utamanya karena terjadi pendangkalan.
Di wilayah DKI Jakarta terdapat 48 waduk, Dan waduk itu harus direvitalisasi sehingga musim hujan tidak lagi kebanjiran dan musim kemarau tidak kekeringan.
Bukan hanya perlu melakukan normalisasi sungai, melainkan juga mengembalikan fungsi dan keadaan sungai sebagaimana mestinya.
Kemudian melanjutkan program normalisasi sungai, Yakni dengan merelokasi bangunan yang ada di bantaran sungai dan mengeruk daerah aliran sungai yang sudah mendangkal.
Hilman mendorong pemprov DKI Jakarta juga harus memberikan sosialisasi dengan berkolaborasi bersama elemen masyarakat yakni memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang apa fungsi sungai, fungsi daerah aliran sungai (DAS), dan penyebab banjir dengan mensosialisasikan agar masyarakat tak buang sampah ke sungai.