Jumat,  22 November 2024

Rudolf Pembunuh yang Tersenyum Bawa Troli Mayat Icha Jalani Tes Kejiwaan di RS Polri

Tori
Rudolf Pembunuh yang Tersenyum Bawa Troli Mayat Icha Jalani Tes Kejiwaan di RS Polri
Christian Rudolf Tobing tersenyum saat membawa mayat korban di dalam lift Apartemen Green Pramuka, Jakarta/Ist

RN - Christian Rudolf Tobing, mantan pendeta yang jadi terapis anak berkebutuhan khusus, bikin geger publik.

Ditambah dengan rekaman CCTV yang terungkap dari Apartemen Green Pramuka, Jakarta Timur, memperlihatkan tindak tanduk Rudolf saat membawa jasad Ade Yunia Rizabani (36) alias Icha di sebuah lift yang ada di apartemen tersebut.

Pelaku sempat melemparkan senyuman tanpa rasa panik ke arah CCTV dan menyapa penghuni lainnya setelah berhasil menghabisi nyawa rekan kerjanya sendiri.

BERITA TERKAIT :
Wakapolri Ahmad Dofiri, Bongkar Kasus Ferdy Sambo Hingga Tumpas Gangster DIY
Judi Online Digandrungi Anak Muda, Biang Keroknya Influencer Dan Pasangan Murah Hingga Beking

Jasad Ade Yunia dibuang oleh pelaku dalam kondisi di plastik dan dilakban hitam di bawah tol Becakayu, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Saat ini pelaku telah berada di RS Polri Kramat Jati, Jaktim untuk menjalani test kejiwaan.

Dengan tangan diborgol, Rudolf langsung dibawa ke Gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Polri.

Tidak ada komentar yang disampaikan oleh Rudolf Tobing saat memasuki Gedung IGD RS Polri Kramat Jati.

Mayat Ade Yunia kemudian ditemukan oleh seorang warga yang hendak mengganti ban truk.

Dalam kasus ini Rudolf dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana subsider 338 KUHP tentang pembunuhan dan atau 365 KUHP tentang pencurian disertai kekerasan.

Polisi telah melakukan tes psikologi terhadap Rudolf. Hasil tes psikologi menyebutkan bahwa tersangka pembunuh perempuan dalam troli itu memiliki trauma di masa kecil. Trauma masa kecil ini pula yang menyebabkan Rudolf memiliki emosi yang meledak-ledak.

Hal itu diungkap oleh Kepala Subdirektorat Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga, Jumat (21/10/2022).

"Sementara pelaku ini mempunyai trauma masa kecil. Pelaku sering dipukuli almarhum orang tua dan punya emosi yang meledak-ledak," kata Panji saat dikonfirmasi.