Sabtu,  20 April 2024

Boy Rafli: Lawan Terorisme Lewat Dialog Kebangsaan di Warung

Tori
Boy Rafli: Lawan Terorisme Lewat Dialog Kebangsaan di Warung
Kepala BNPT Boy Rafli Amar (Rakean R Natawigena / 20detik)

RN - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia menyerukan pertahanan semesta kepada masyarakat di Tanah Air dalam melawan paham radikal, intoleransi, dan terorisme melalui gerakan cinta NKRI.  

"Kita lawan terorisme dengan pertahanan semesta dalam menghadapi ideologi terorisme salah satunya melalui Warung NKRI," kata Kepala BNPT Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Boy Rafli Amar melalui keterangan tertulisnya, Minggu (6/1/2022).

Boy menyakini pertahanan semesta merupakan cara ampuh dalam melawan radikalisme maupun terorisme. Salah satu bentuk pertahanan semesta yang bisa dilakukan yaitu melalui pendekatan soft approach.

BERITA TERKAIT :
2023, Gak Ada Serangan Bom Tapi Konten Radikalisme Tembus 2.670 
Buka LA Games, Walkot Jaksel: Jadikan Wadah Mempererat Persatuan dan Kesatuan Warga

"Dialog-dialog kebangsaan di Warung NKRI diyakini bisa melawan paham yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945," kata mantan Kapolda Papua tersebut.

Boy menerangkan perang melawan virus radikalisme dan terorisme bukanlah dengan menggunakan alutsista namun dengan penguatan rasa cinta Tanah Air oleh setiap warga negara untuk meminimalisir potensi ancaman tersebut.

"Jadi kalau kita semua cinta NKRI, maka musuh negara yang namanya terorisme tidak akan pernah bisa datang dan menghinggapi seluruh elemen masyarakat," jelas dia.

Ia menambahkan sosialisasi ideologi kebangsaan dan membangun gerakan cinta NKRI di seluruh wilayah penting dan strategis untuk terus dilaksanakan sebagai upaya melawan intoleran di masyarakat.

Kelompok teroris tidak suka dengan keberagaman karena sifatnya yang eksklusif dan intoleran dimana hal itu bertentangan dengan apa yang sudah diajarkan oleh leluhur bangsa.

Oleh sebab itu, masyarakat diajak untuk melawan virus terorisme melalui wawasan kebangsaan, revitalisasi Pancasila, moderasi beragama, pembangunan kesejahteraan dan penguatan akar budaya bangsa.

Terakhir, ia mengajak generasi muda baik pelajar, mahasiswa atau anggota organisasi kemasyarakatan yang merupakan penerus bangsa menjadi garda terdepan untuk melawan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.