RADAR NONSTOP - Ombak besar yang terjadi di Pantai Carita, Anyer, Banten sudah surut. Tapi, duka warga masih terjadi.
Sebab pasca ombak besar, korban ombak besar jenazah warga ditemukan. Sedikitnya ada sekitar 6 orang tewas dan puluhan warga luka-luka.
"Ada yang keseret ombak juga," aku Sumi, warga Anyer kepada wartawan, Minggu dinihari (23/12/2018).
BERITA TERKAIT :Pilkada Banten Dirusak Dengan Politisasi Hukum, Aktivis 98: Kita Tau Siapa Pemainnya
Visi Misi Airin Lebih Klop Ke Prabowo, Sony Asal Jeplak Dan Gak Paham Banten?
Hingga berita ini diturunkan, Badan Penanggulangan Bencana atau BNPB menyebut korban tewas menjadi 3 orang dan 21 orang mengalami luka-luka.
"Data sementara dampak gelombang pasang yang dihimpun BPBD pada 23/12/2018 pukul 00.30 WIB, terdapat 3 orang meninggal dunia dan 21 orang luka-luka di Kabupaten Pandeglang dan Lampung Selatan," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Minggu (23/12/2018).
Sutopo mengatakan 3 orang meninggal dunia akibat air pasang di Lampung Selatan. 11 orang yang mengalami luka-luka dirawat di rumah sakit.
"Sedangkan di Kabupaten Pandenglang 10 orang luka-luka," tuturnya.
Sutopo menjelaskan, dampak dari gelombang juga mengakibatkan 30 unit rumah rusak berat. Pihaknya terus melakukan pendataan terkait bencana gelombang pasang ini.
"Pendataan masih dilakukan. Kondisi malam dan gelap menyebabkan belum semua dampak kerusakan diselesaikan. 30 unit rumah rusak berat," jelasnya.
Saat ini, lanjut dia, air sudah mulai surut baik di Pantai Anyer dan Lampung. Genangan air dan material sampah berserakan di pemukiman warga
"Kondisi pasang laut yang menerjang pantai sebagian sudah surut. Genangan dan material sampah masih banyak di permukiman," katanya.
BNPB menghimbau agar masyarakat tetap tenang. Karena penyebab tsunami adalah disebabkan gempa (umumnya gempa lebih besar dari 7 SR, pusat gempa di laut dengan kedalaman kurang dari 20 km dan di zona subduksi), longsor bawah laut, erupsi gunungapi dan jatuhnya meteor di laut.