RN Kata siapa G20 itu cuma buang buang anggaran.
Tercatat dana Rp2,7 triliun yang harus digelontorkan untuk persiapan pertemuan maha penting itu.
"Ketika dunia sedang dilanda ekonomi gelap Indonesia mampu memaksimalkan tantangan tersebut dan akhirnya menjadikannya peluang, terutama untuk perekonomian Indonesia," ucap Ketua Umum DPP Bapera, Fahd El fouz A Rafiq di Jakarta, dikutip hari ini.
BERITA TERKAIT :Beda Dengan Jokowi, Prabowo Tancap Gas Tanpa Pecitraan Dan Bawa Oleh-Oleh Investasi
Prabowo Lebih Jago Dari Jokowi, Sekali Gebrak Bawa Rp156,5 Triliun Dari China
Fahd mengatakan, ketika dunia dalam keadaan resesi, Indonesia masih jadi tempat yang menarik untuk berivestasi. Hal ini akan berdampak baik untuk perekonomian Indonesia.
Ia melihat Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto sangat cerdas dalam mengambil peluang pada pertemuan G20 di Bali. Airlangga juga dinilainya sangat baik dan lihai dalam mengkoordinasikan bidang-bidang di bawahnya untuk memajukan perekonomian Indonesia.
"G20 memberikan Rp8 triliun dalam GDP kita tahun 2022 dan konsumsi domestik Indonesia naik sampai Rp1,7 triliun," ujarnya.
Presiden AS Joe Biden mengumumkan besaran investasi di Indonesia, termasuk perjanjian 2,5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp38,82 triliun antara Exxon Mobile dan Pertamina. Investasi ini untuk penyerapan karbon di regional Indonesia sebagai salah satu negara yang menjadi paru-paru dunia sekaligus peluang ekonomi bagi para pekerja dalam negeri. Di samping itu membantu cita-cita Indonesia mencapai net-zero emisi pada tahun 2060 atau bahkan lebih cepat.
Masih dari negeri Paman Sam, lanjut Fahd, sepakat untuk meluncurkan program Millennium Challenge Corporation (MCC) senilai 98 juta miliar AS untuk mendukung pengembangan infrastruktur transportasi sadar iklim di lima provinsi Indonesia serta tujuan pengembangan lainnya.
Negara Tiongkok juga berinvestasi 5 miliar dolar AS untuk ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengklaim Jepang dan Inggris berminat untuk berpartisipasi dalam proyek pengembangan angkutan massal perkotaan MRT Jakarta. Hal itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang dan Pemerintah Inggris di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022). MoU yang diteken, yakni pertama, Memorandum of Cooperation (MoC) antara RI dengan Jepang tentang kelanjutan pembangunan MRT Jakarta East-West Line Phase 1. Kedua, Letter of Intent (LoI) antara RI dengan Inggris tentang Kerja Sama Pembangunan MRT Jakarta.
Tak cukup sampai di situ, Indonesia dan Turki menjalin kesepakatan bilateral terkait produksi bus listrik di dalam negeri dan pembangunan jalan tol Trans Sumatra.
Untuk bus listrik, kerja sama dilakukan oleh pabrikan bus listrik Karsan dari Turki dengan PT. Schahmindo Perkasa (Credo Group). Sedangkan, proyek jalan tol Trans Sumatra dilakukan antara PT Hutama Karya dengan kontraktor Turki, ERG Insaat.
Penandatanganan antardunia usaha tersebut disaksikan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu.
"Apa yang sudah saya paparkan di atas. Pertemuan G20 memberikan manfaat baru untuk perekonomian Indonesia khususnya dan juga kekuatan silaturrahim lintas negara yang mampu menembus batas nalar kita," tandas Ketua Bidang Ormas DPP Partai Golkar ini.