RN - Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI) 98, Willy Prakarsa ingatkan Presiden RI Ir. Joko Widodo dan jajaran.
“Jaman boleh canggih dan tekhnologi boleh mutakhir, namun tidak boleh terlena bahwasannya Rakyat Indonesia butuh lapangan kerja,” ujar Willy Prakarsa kepada radarnonstop.co, hari ini.
Oleh karena itu, imbuh Willy, meskipun segala seuatu bisa dilakukan dengan memanfaatkan satelit dan aplikasi, akan tetapi melihat kondisi saat ini pekerjaan - pekerjaan manual masih sangat dibutuhkan.
BERITA TERKAIT :Jokowi Dan SBY Gak Hadir Ke Lapangan Banteng, Tanda Apakah Buat RIDO?
Megawati Muncul Usai Jokowi Turun Di Jateng & Jakarta, Tuding Aparat Gak Netral
“Seperti penjagaan Pintu Tol, Pelayanan Rumah Sakit dan Perbankan. Era Digital yang berbasiskan Satelit itu sudah Oke,” ucap Willy.
Akan tetapi, Willy mengingatkan, jika satelit rusak dan tidak lagi mengorbit, maka dunia bisa Kiamat.
“Pekerjaan Manual itu sangat dibutuhkan oleh Rakyat Indonesia ditengah banyaknya lapangan pekerjaan yang tertutup. Era digital adalah bagian partisipasi sebagai penyumbat proses pemulihan ekonomi yang saat ini sedang digas full oleh Pemerintahan Pak Jokowi dan Jajaran,” beber Willy.
“Perlu ada keseimbangan dan kesetaraan antara digital dan manual”.
Willy Prakarsa juga mengusulkan untuk pendapatan pajak yang signifikan, pemerintah harus menggenjot para pengemplang pajak.
“Periksa semua para pengusaha Properti dan perusahaan raksasa yang ada di Indonesia soal pajaknya. Ada baiknya di mulai dari Tangerang Selatan (Tangsel), kemungkinan ada indikasi perusahaan raksasa yang bercokol di BSD adalah pengemplang pajak. Saatnya Indonesia bersih - bersih dari semua jenis pungutan liar (Pungli),” tandas Willy Prakarsa