Sabtu,  20 April 2024

Dahsyat! Betawi Bersatu Dibawah Kepemimpinan Pj Gubernur HBH

RN/CR
Dahsyat! Betawi Bersatu Dibawah Kepemimpinan Pj Gubernur HBH
Ketum Bamus Suku Betawi Riano P Ahmad dan Ketum Bamus Betawi 1982 H Zainuddin menyatukan tangan di hadapan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Selasa (6/12/2022) sebagai simbol menyatunya kedua kubu -Net

RN - Heru Budi Hartono (HBH) emang dahsyat dan luar biasa. Belum juga 1 tahun memimpin Jakarta sebagai Pj Gubernur DKI. Perpecahan di tubuh Badan Musyawarah (Bamus) Betawi berakhir.

Kedua kubu Bamus yang selama ini bersiteru, yakni Bamus Betawi 1982 dan Bamus Suku Betawi menyatu dan berjabat tangan di hadapan Pj Gubernur DKI Jakarta, HBH (Heru Budi Hartono) di Balai Kota, Selasa (6/12/22).

“Jadi, hari ini kedua Bamus Betawi, yakni Bamus Betawi (1982) dan Bamus Suku Betawi, bertemu Pj untuk melaporkan bahwa proses penyatuan kedua Bamus ini sudah hampir rampung, dan akan dideklarasikan pada tanggal 22 Desember 2022,” kata Ketua Umum Bamus Betawi 1982, H Zainuddin, hari ini.

BERITA TERKAIT :
Benarkah Pj Gub DKI Murka dan Bakal Rombak Eselon II dan III Termasuk 2 Walikota.?
Cuma Jadi Sarang Hantu, Kenapa Rumah Dinas Gubernur Jakarta Direstorasi Sampai Rp22,2 Miliar?

Tokoh Betawi yang akrab disapa Haji Oding ini menjelaskan, pertemuan dengan Heru dijembatani oleh Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata, Marullah Matali, dan proses penyatuannya sendiri telah berlangsung selama 3 tahun.

“Respon Pak Heru luar biasa, dan pertemuan berlangsung dalam suasana yang akrab. Dalam pertemuan itu juga dibahas tentang bagaimana meningkatkan harmonisasi dan kemitraan antara penduduk inti Jakarta, dalam hal ini warga Betawi, dengan Pemprov DKI, dan apa saja yang akan dikerjasamakan,” jelas Haji Oding.

Ia mengatakan, setelah menyatu dan dideklarasikan, nama Bamus Betawi berganti menjadi Majelis Amanah Masyarakat Betawi, akan tetapi visi dan misinya tidak berubah.

“Majelis Amanah Masyarakat Betawi ini merupakan historical perjalanan kaum Betawi, (khususnya) Bamus Betawi 1982 dan Bamus suku Betawi, serta seluruh perangkat organisasinya,” imbuh mantan anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Golkar tersebut.

Bamus Betawi telah berkali-kali pecah akibat dualisme kepemimpinan. Perpecahan terakhir terjadi pasca Musyawarah Besar (Mubes) Bamus Betawi di Hotel Twin pada 1-2 September 2018, di mana almarhum Abraham Lunggana terpilih sebagai ketua umum, tetapi tidak diakui karena sebagian besar ormas Betawi sebagai pemilik suara, menganggap ada kelompok yang memaksakan diri untuk keluar dari mekanisme organisasi adat Betawi, sehingga melakukan walk out.

Ormas-Ormas tersebut kemudian menyelenggarakan Mubes baru di Ancol, Jakarta Utara. Dalam pertemuan dengan Pj Gubernur, hadir sejumlah tokoh Betawi, antara lain  Munir Arsad, Ketum Bamus Suku Betawi Riano P Ahmad dan Boim.

#Bamus   #Pj   #Betawi