Senin,  25 November 2024

Indonesia Butuh Pemimpin Adaptif dan Tanggung Jawab

Tori
Indonesia Butuh Pemimpin Adaptif dan Tanggung Jawab

Jakarta - Menjelang Pilpres 2024, tema kepemimpinan terus mengemuka di ruang publik.

Para ilmuwan politik berlomba-lomba mengeluarkan pengetahuan dan ragam data untuk merujuk seperti apa sosok yang layak menjadi nahkodaIndonesia.

Jika merujuk pada persaingan global, Indonesia masih tertinggal jauh dari di berbagai bidang aspek kehidupan, maka dari itu perlu pemimpin yang mampu adaptif, tanggap akan cepatnya perubahan pola kehidupan. Mengingat kecanggihan teknologi di era saat ini.

BERITA TERKAIT :
Mendekati Pencoblosan, DPRD Kota Bekasi Ingatkan KPU dan Bawaslu Bekerja Profesional
Ngopi Bareng FPPJ, Bahas Pemimpin Baru Jakarta Dari Sudut Pandang Akademisi

Ketua Umum DPP Bapera, Fahd el Fouz mengatakan, yang paling utama adalah tanggung jawab pemimpin.

Pemimpin harus mampu menggerakkan bukan hanya mendikte pengikutnya. Menggerakan dalam artian mampu memberi nyawa, nuansa dan membuat orang lain tergerak.

"Leadership with authority, leadership is action not position, leadership is earn not given (kepemimpinan dengan otoritas, kepemimpinan adalah tindakan bukan posisi, kepemimpinan adalah hasil, bukan pemberian," ujarnya di Jakarta, Jumat (16/12/2022).

Agar bisa fokus menyelesaikan permasalahan pelik yang ada, menurut dia, bangsa ini harus merapatkan barisan karena luasnya nusantara dan masih banyak ketimpangan yang terjadi.

Fahz berharap kemampuan untuk saling gotong-royong lebih ditingkatkan lagi dan dikolaborasi dengan teknologi akan menghasilkan dampak yang luar biasa. "Dengan demikian, kemampuan mengasah rasa empati menjadi life long learner sangat dibutuhkan ke depannya," tukasnya.