Kamis,  21 November 2024

Dukung Ganjar-Mahfud Suara Anjlok, PPP Ngiri Dengan Parpol Pendukung AMIN

RN/NS
Dukung Ganjar-Mahfud Suara Anjlok, PPP Ngiri Dengan Parpol Pendukung AMIN
Ilustrasi

RN - PPP lagi dirundung duka. Partai warisan ulam yang sejak tahun 1973 ini kini tumbang dan menjadi partai gurem.

PPP gagal lolos ke parlemen karena kurang dari empat persen suara. Beberapa kader Ka'bah menyebut menyesal dengan mendukung Ganjar-Mahfud. 

PPP Bali mengaku tak dalam manfaat coattail effect atau efek ekor jas saat mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Pilpres 2024. Harapan suara terkerek, partai berlambang Kakbah malah tak lolos ambang batas parlemen.

BERITA TERKAIT :
PPP DKI Si Parpol Gurem Banyak Masalah, Kader: Bengkel Motor Dan Managemen Warteg 
Oknum ‘Jual’ PPP ke Pramono-Rano, DPW: Mereka Bukan Siapa-siapa, Bakal Kita Usut Tuntas!

"Memang ada faktor karena pemilu pilpres dan pileg bersamaan kan ada coattail effect, yang berimplikasi pada parpol (partai politik) pengusung capres. Nah, coattail effect itu, ya namanya efek bisa positif bisa negatif. Bagi PPP terus terang belum positif," ungkap Pelaksana Tugas Ketua DPW PPP Bali Idy Muzayyad, Sabtu (23/3/2024).

Dia melihat beberapa partai yang mengusung capres lain mendapat efek ekor jas yang positif. "Dukung capres 01, partai pengusungnya naik. Ini memang tidak terjadi di kami," ungkapnya.

Ketua DPP PPP Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) Wilayah III, itu menyampaikan hal tersebut akan menjadi bagian dari evaluasi di pemilu ke depan.

"Misal kalau memang (pemilu) masih bebarengan ya kami harus pilih usungan capres-cawapres yang memang kira-kira bisa memiliki efek positif ke kami," ucapnya.

Idy membeberkan beberapa provinsi yang tidak mendapatkan suara yang maksimal, seperti Aceh, Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan. Padahal, provinsi tersebut merupakan basis dari partai Kakbah.

Faktor lainnya, lanjut Idy, situasi politik di 2024 ini lebih pragmatis terkhusus pada masyarakat pemilih. Ia berpendapat partai dan caleg yang logistiknya lebih besar bakal berimplikasi pada peluang keterpilihannya.

Khusus Bali, PPP hanya mendapatkan dua kursi di DPRD Kabupaten Jembrana. Yang mana, jumlah kursi tersebut meningkat dibandingkan Pileg 2019 yang hanya mendapatkan satu kursi di DPRD Jembrana.

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek sebelumnya mengaku terkejut lantaran PPP gagal memenuhi ambang batas untuk melaju ke Senayan. Awiek menyebut hasil rekapitulasi KPU berbeda dengan hasil internal PPP.

"Tentu kami terkejut dengan hasil rekapitulasi secara bertentangan karena tidak sesuai berbeda dengan data internal kami," kata Awiek di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2024).