RN - Mengurangi dampak inflasi Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Sosial akan menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) senilai Rp 4.580.250.000 kepada 18.321 Kepala Keluarga (KK) menyambut Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi, Alexander Zulkarnain mengungkapkan, pembagian dana tersebut dinilai segera direalisasikan demi meningkatkan daya beli masyarakat.
Menurut Alexander, pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) disalurkan pada 21 Desember s.d 23 Desember 2022.
BERITA TERKAIT :Leman Selalu Lolos, Pernah Diperiksa KPK Kasus Suap Meikarta, Kini Diborgol Kejari Kabupaten Bekasi
Wakil Ketua DPRD Kab Bekasi Leman, Si Licin Pemain Proyek Kini Diborgol
"Akan segera diberikan kepada masyarakat yang sudah terseleksi mendapatkan Bantuan Langsung Tunai sebanyak 18.321 Kepala Keluarga (KK). Data tersebut diambil dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) non Bantuan Sosial. Akan disalurkan menjelang akhir tahun 2022," ungkapnya Senin (19/12/2022).
Sebagai bentuk dari transparansi dan menjaga kepercayaan, Alex mengatakan, untuk penyaluran pihaknya kerjasama dengan PT. Pos.
"Untuk menjaga kepercayaan dan bentuk transparansi, penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) kerjasama dengan PT. Pos dengan nominal Rp 250.000/ kepala keluarga," ungkapnya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menyatakan bahwa bantuan tersebut berasal dari anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) APBD tahun 2022, disalurkan menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru.
"Akan kami keluarkan anggaran kurang lebih Rp 5 miliar di minggu depan, dan akan dibagikan ke 18.000 kepala keluarga dengan nilai masing-masing bantuan sebesar Rp 250.000. Bantuan ini terkait dengan inflasi,"ungkap pria yang akrab disapa Mas Tri.
Selain memberi bantuan, Ia menyatakan, Pemerintah Kota Bekasi juga menggelar operasi pasar murah dengan harapan kebutuhan pokok di Kota Bekasi menjadi lebih stabil.
"Kemarin juga kami menggelar operasi pasar berbagai bahan kebutuhan pokok, kami gelar di enam Kecamatan. Kesiapan bahan pangan selalu kami evaluasi dengan berbagai daerah penghasil agar harga-harga bisa turun," tukasnya.