RN - NasDem berpotensi bisa terdongkrak. Hal ini lantaran Anies Baswedan sangat kuat di ibu kota.
Jika ini terjadi maka, Partai Gerindra harus waspada. Bisa saja suara partai besutan Prabowo itu anjlok.
Selain NasDem, Gerindra juga dalam kondisi sulit lantaran Sandiaga Uno yang mempunyai kekuatan basis massa di Jakarta bakal hengkang ke PPP.
BERITA TERKAIT :Gubernur Baru Jakarta Dapat Anggaran Rp 91 Triliun
Omzet Jeblok, Ancol Salahkan MRT, Pengamat: Buruk Rupa Cermin Dibelah
Kuatnya Anies di Jakarta terlihat dari hasil Lembaga Survei Nasional (LSN). Survei tersebut melihat dinamika persaingan bakal calon presiden (capres) papan atas di daerah.
Survei melihat kekuatan kandidat di pertempuran (battleground) paling sengit, yakni di Pulau Jawa, di mana Prabowo Subianto masih kuasai Jawa Barat, Ganjar Pranowo di Jawa Tengah, dan Anies Baswedan di DKI Jakarta.
"Jika pilpres dilaksanakan saat ini, Prabowo masih akan tetap juara di Tatar Sunda seperti pada dua pilpres sebelumnya. Ganjar tak tergoyahkan di Jawa Tengah, Anies berjaya di DKI Jakarta," ujar Peneliti Senior LSN, Gema Nusantara Bakry, Sabtu (14/1/2023).
Berdasarkan hasil survei LSN, kata dia, Prabowo Subianto memang masih belum tergoyahkan hegemoninya di Jawa Barat. Walaupun ada dugaan bahwa Anies Baswedan berhasil menggerus kantong-kantong suara Prabowo di tanah Sunda, namun hal itu tak terbukti dalam survei LSN kali ini.
"Masyarakat Jawa Barat tetap menjadi pemilih loyal (loyal voters) bagi Prabowo sekaligus juga bagi Partai Gerindra," sebutnya.
Ketika LSN menanyakan kepada responden, siapakah yang akan dipilih sebagai presiden jika pilpres dilaksanakan saat ini, sebanyak 58,4 persen responden di Jawa Barat mengaku akan memilih Prabowo Subianto dalam simulasi tiga capres. Sedangkan, nama Anies Baswedan yang telah banyak bersafari bersama Partai Nasdem di berbagai daerah di Jawa Barat ternyata hanya dipilih oleh 24,8 persen responden.
Nama Ganjar Pranowo yang juga aktif bersosialisasi di tanah Sunda hanya didukung oleh 13,2 persen responden, sisanya 3,6 persen belum punya pilihan (undecided). Selain di Jawa Barat, Prabowo Subianto juga masih menjadi pemenang di “tanah jawara” Banten.
Jika pilpres dilaksanakan saat ini Prabowo leading atas Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di Provinsi Banten. Dalam simulasi tiga nama capres, sebanyak 48,6 persen responden menyatakan pilihannya pada Prabowo. Kemudian sebanyak 29,7 persen responden menjatuhkan pilihannya pada Anies Baswedan dan 18,9 persen mengaku akan memilih Ganjar Pranowo. Sementara sebanyak 2,8 persen responden mengaku belum punya pilihan (undecided).
"Dari seluruh provinsi yang ada di Pulau Jawa, Anies Baswedan hanya unggul atas Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di DKI Jakarta," terangnya.
Ini terlihat, dengan jawaban responden dengan pertanyaan, jika pilpres berlangsung saat ini dan hanya diikuti oleh tiga capres maka sebanyak 40,5 persen responden yang menjadi warga DKI mengaku akan memilih Anies. Sementara itu elektabilitas Prabowo dan Ganjar di Jakarta masih di bawah Anies, dan bersaing ketat.
Di mana di Jakarta, Prabowo dipilih oleh 27,4 persen responden sedangkan Ganjar didukung oleh 26,9 persen responden. Sedangkan sisanya 5,2 persen belum punya pilihan (undecided).
Sementara itu, ia menjelaskan, untuk Provinsi Jawa Tengah masih tetap menjadi 'kandang banteng' yang sulit didobrak oleh tokoh-tokoh dari luar PDI Perjuangan. Ganjar Pranowo 'petugas' partai berlogo kepala banteng tersebut unggul atas Prabowo dan Anies di Jawa Tengah.
"Jika Pilpres berlangsung saat ini dan diikuti tiga capres, sebanyak 56,6 persen responden menegaskan pilihannya pada Ganjar Pranowo. Kemudian sebanyak 30,1 persen responden menyatakan akan memilih Prabowo Subianto dan 10,8 persen mengaku akan memilih Anies Baswedan. Sisanya 2,5 persen responden belum punya pilihan atau tidak memilih salah salah satu dari tiga capres tersebut," paparnya.