RN - Ketua Koalisi Rakyat Pemerhati Jakarta Baru (KATAR) Sugiyanto meminta Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono segera pecat pejabat yang lamban menangani banjir.
“Pj Gubernur Heru lambat menganti pejabat DKI Jakarta yaitu, Walikota, Kepala Dinas dan pejabat lainnya. Padahal, ini penting dilakukan untuk tujuan penyegaran. Selain itu, Pj Gubernur Heru juga penting untuk menjalankan metode motivasi reward dan punishment dan merit sistem pada Aparatur Sipil Negara (ASN) di DKI Jakarta,” ujar Sugiyanto.
Tak kalah pentingnya, tambah SGY, panggilan akrab Sugiyanto, adalah tentang anggaran. Dari sini semua persoalan ditentukan. Intinya, Pj Gubernur Heru harus melakukan efesiensi dan penyisiran anggaran. Anggaran belanja daerah yang bersifat pemborosan wajib dipangkas.
BERITA TERKAIT :Jakarta Masih Banjir, Pj Teguh Mulai Galau Dan Pusing?
2.229 Kasus DBD Di Jaktim, Wali Kota M Anwar Diminta Fokus
“Jakarta ini kota dengan anggaran sangat besar. Pada era eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saja, total APBD Pemprov DKI Jakarta berkisar Rp. 400 triliun. Namun masalah banjir, macet dan sampah termasuk pembangunan pengohan sampah modern (ITF) tak kunjung rampung. Ini baru tentang tiga masalah klasik Jakarta, belum lagi masalah lainnya,” bebernya.
Selanjutnya SGY menegaskan, saat ini bola panas masalah Jakarta ada di pundak Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Mampukah Heru Budi mengatasi berbagai masalah Jakarta? Kuncinya ada di tangan Heru Budi sendiri, yakni dalam membuat kebijakan wajib melibatkan masyarakat. Dengarkan suara masyarakat, bukan suara para pembisik.
“Akhirnya kita berharap kepada Pj Gubernur Heru Budi Hartono. Jadikanlah pembangun Jakarta sesuai dengan program dunia, yakni Sustainable Development Goals (SDG’s) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Sehingga Jakarta bisa lebih maju, dan masyarakatnya sejahtra yakni, tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, air bersih dan sanitasi layak, berkurangnya kesenjangan dan lainnya,” pungkas SGY.