RADAR NONSTOP - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menganggap lumrah bila tidak ikut menyumbang dana untuk kampanye Prabowo - Sandi. Sebab, tanpa koalisi pasangan Capres nomor urut 02 takkan pernah ada.
WAKIl Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nurwahid mengatakan tanpa sumbangan dana, PKS sudah banyak berperan memberi bantuan pada pasangan tersebut.
"Partai pendukung Prabowo-Sandi sudah memberikan bantuan yang sangat dahsyat. Apa itu? Kami merekomendasikan atau mencalonkan mereka sebagai calon presiden dan wakil presiden," kata Hidayat di gedung DPR, Jakarta, Rabu (2/1/2019).
BERITA TERKAIT :Dedi Mulyadi Sudah 71,5 Persen, Syaikhu Gak Laku Dan PKS Lagi Anjlok
RIDO Kalah Di-Survei Dengan Pram-Rano, KIM Plus Masih Mandek Akibat Janda Kaya
Ia mengatakan, tanpa didukung PKS, koalisi PAN, Demokrat dan Gerindra tidak akan bisa memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20% untuk mencalonkan Prabowo-Sandi.
Ia juga menegaskan tidak ada aturan yang mewajibkan partai pengusung pasangan calon untuk menyumbang dana kampanye dalam bentuk uang.
"Aturan itu tidak ada. Jadi kita ikutin aturan saja. Tidak ada aturan yang menyebut partai harus menyetorkan dana kampanye tertentu," ujar Hidayat.
Hidayat menjelaskan, selama ini PKS sebagai partai pengusung juga telah membantu mengampanyekan Prabowo-Sandiaga. Salah satunya dengan pemasangan gambar di alat peraga kampanye (APK) seperti baliho.
"Kami mengampanyekan beliau kemana-mana, tidak pernah dibiayai Prabowo-Sandi. Itu semuanya kalau dihargai berapa? Jadi saya kira permasalahan tidak dipahami sebagai sekedar dana," ujar Hidayat.
Pernyataan Hidayat tersebut menanggapi laporan dana kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi per Desember 2018 sebesar Rp54 miliar.
Jumlah sebesar itu didapat dari perorangan, kelompok, dan Partai Gerindra tanpa sumbangan dari partai pengusung. Dari jumlah itu Sandi mengeluarkan kocek sebesar Rp39,5 miliar atau 73,1% dari total saldo.