RADAR NONSTOP - Manuver Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberikan bocoran soal debat kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden menuai kritikan. Iki piye toh le?
Masyarakat berpendapat, debat tidak lagi seru, karena soalnya sudah dibocorkan. Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyatakan, sudah dikeluarkannya soal untuk debat akan sangat merugikan masyarakat pemilih.
Menurut Direktur Materi dan Debat BPN, Sudirman Said, masyarakat tidak akan mendapatkan jawaban yang jujur dan spontan dari kandidat. Ini karena kandidat telah menghafal lebih dulu jawaban dari pertanyaan debat.
BERITA TERKAIT :Beredar Video Sidang DKPP, Manja Lestari Damanik Ketua KPU Brebes Jadi Bandar Suara Pemilu 2024?
Mendekati Pencoblosan, DPRD Kota Bekasi Ingatkan KPU dan Bawaslu Bekerja Profesional
"Persoalan nyata di masyarakat datang tiba-tiba, dan pemimpin harus bisa merespons secara spontan. Kalau debat soalnya dibocorkan, itu mencabut hak rakyat mengetahui kemampuan calon pemimpinnya," kata Sudirman usai meluncurkan mobil kampanye Prabowo-Sandi di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Minggu (6/1/2019).
Sudirman menilai langkah KPU itu bukan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat. Sudirman meminta KPU berpikir ulang untuk membocorkan soal debat itu.
"Kalau soal debat dibocorkan, jawaban yang buat tim sukses, kandidat tinggal membacakan. Kemampuan kandidat mengatasi persoalan bangsa tidak akan terlihat dengan pola debat seperti ini," ujar Sudirman.
Dia membandingkan, pelaku pembocoran soal-soal ujian nasional saja bisa dipidana. Sedangkan soal debat ini adalah untuk seorang yang akan menjadi pemimpin negara.
"Kita mempermasalahkan dan menganggap kriminal pihak yang membocorkan soal ujian nasional, lah ini soal ujian untuk calon pemimpin negara kok malah mau dibocorkan. Iki piye?" kata Sudirman.