RN - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo waspadalah. Sebab Jokowi enggan membela kader NasDem yang saat ini sedang dalam bidikan KPK.
SYL yang biasa disapa Syahrul sebelumnya mengaku tidak tau kalau KPK sedang membidik dan menyelidiki kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian yang diduga mengarah kepada SYL. Kasus tersebut terkait penyalahgunaan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) dan dugaan gratifikasi di lingkungan Kementan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapannya terkait penyelidikan kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan). Presiden pun menegaskan bahwa dirinya sudah berkali-kali mengingatkan jajarannya agar berhati-hati dalam mengelola keuangan negara.
BERITA TERKAIT :PT INTI Bakal Dicak-Acak KPK, Kasus Pengadaan Laptop Rugikan Negara Rp 100 M
JARI’98 Serukan Taat Pajak Dan Minta KPK, BPK, Kejagung Serta Kepolisian Audit APBD Benyamin Davnie
"Kan bolak-balik saya sampaikan hati-hati mengelola keuangan negara," kata Jokowi di Pasar Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Kamis (15/6/2023).
Ia mengatakan, anggaran yang harus dikelola di tingkat kementerian sangatlah besar. Karena itu, pengelolaan keuangan negara pun harus diawasi dan dikendalikan.
"Karena yang kita kelola di tingkat kementerian ini gede banget harus diawasi harus dikontrol harus dicek. Bolak-balik saya sampaikan sekecil apa pun," ujarnya.
Jokowi juga membantah penyelidikan kasus dugaan korupsi politisi Nasdem itu terkait politik. Ia pun meminta agar hal ini ditanyakan kepada penegak hukum.
"Itu urusannya siapa... Kalau urusan penegak hukum tanyakan ke penegak hukum lah, jangan ke saya," kata Jokowi.
Sejumlah pihak pun telah dimintai keterangan mengenai kasus tersebut. "Sejauh ini yang kami ketahui benar tahap proses permintaan keterangan kepada sejumlah pihak atas dugaan korupsi di Kementan RI," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/6/2023).
Ketika berada di Kabupaten Solok pada Rabu (14/6/2023), Mentan Syahrul tidak mau banyak berkomentar soal kasus di kementeriannya. "Oh, saya enggak ngerti itu," kata Syahrul saat menjawab pertanyaan wartawan usai meninjau kawasan sentra pengembangan bawang merah nasional di Kabupaten Solok, Sumatra Barat.
Syahrul tetap bungkam saat dicecar pertanyaan mengenai kasus yang sedang ditangani KPK tersebut. Ia pun langsung masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan lokasi.