RN - Dosen Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Usni Hasanuddin, mengungkapkan, usia Jakarta hampir memasuki lima abad.
“Majelis Kaum Betawi ditetapkan lebih tepatnya, 10 Juni 2023. Ini kado terindah. Jadi, ini harus dijaga dengan baik,” ucap Usni dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/6).
Dia menegaskan, hadiah dari kaum Betawi untuk Jakarta ini memberikan sinyalemen bahwa Kaum Betawi siap bersinergi, berkolabarasi, dan berinteraksi dengan berbagai perubahan Jakarta di hari-hari akan datang.
BERITA TERKAIT :Duit Bansos DKI Rp 802 Miliar, Jangan Sampai Yang Kaya Dapat Bantuan
Jakarta Masih Ibu Kota, IKN Masih Berantakan?
Menurut dia, Jakarta saat ini sudah berbeda dengan DKI saat dilahirkan, kala itu dihadapkan dengan masa kesultanan, dimasa penjajahan dan dimasa kemerdekaan bahkan di jaman keterbukaan seperti saat ini.
“Hadiah dari kaum Betawi melalui Lembaga Adat akan memperkuat posisi jakarta yang akan menjadi kota global,” bebernya.
Di sisi lain, kata Kepala Jurusan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta itu? dengan adanya Majelis Kaum Betawi akan secara bersamaan dengan Pemprov DKI guna peningkatan kualitas sumber daya manusia Kaum Betawi, sehingga memiliki keperacayaan lebih tinggi menatap masa depan.
Usni menjelaskan, antara Majelis Kaum Betawi dan Jakarta bukan saja pada aspek sumber daya manusia, tapi pemajuan seni, budaya dan adat istiadat akan semakin terkonsolidasikan, tertata, tersistem serta secara kelembagaan akan berdampak secara langsung pada aspek ekonomi dan politik.
“Kini jakarta akan lepas landas, dan Majelis Kaum Betawi akan menyertai dengan menjaga keragaman budaya di Jakarta. Akan memperkuat persatuan dan kesatuan antar budaya. Jakarta ke depan akan lebih mencerminkan kota ekonomi global dengan paras budaya Betawi,” ungkapnya.
“Jakarta tidak boleh melupakan dengan alasan apapun atas posisi masyarakat inti Jakarta, hadiah terbesar bahkan akan menjadi catatan sejarah pada usianya yang hampir lima abad ini,”.