RN - Menteri Pertanian (Mentan) sekaligus politikus NasDem, Syahrul Yasin Limpo alias SYL tidak ada kabar. Kasusnya kini digoreng-goreng.
Hingga kini SYL masih belum tercatat masuk RI meski dijadwalkan kembali sejak 1 Oktober. Partai NasDem angkat bicara terkait keberadaan SYL saat ini.
"Pak Mentan lagi ada giat lain yang memang sudah terjadwal," kata Bendahara Umum (Bendum) NasDem Ahmad Sahroni, Selasa (3/10/2023).
BERITA TERKAIT :Gubernur Bengkulu Kena OTT KPK, Duit Suap Gepokan Untuk Sawer Pilkada
Setyo Budiyanto Jadi Ketua KPK, Bakal Geber OTT Ke Koruptor
Sahroni mengatakan SYL telah diperintahkan Ketum NasDem Surya Paloh kembali ke RI. SYL disebut akan tiba di RI beberapa hari lagi. "Perintah Ketua Umum segera kembali ke Tanah Air," kata Sahroni.
Wakil Ketua Komisi III DPR ini menyebut SYL akan menghadap Paloh dahulu setiba di Tanah Air.
"Setelah kembali Pak Mentan akan menghadap Ketua Umum dahulu," lanjut Sahroni.
Sebelumnya, Menkumham Yasonna Laoly berbicara tentang keberadaan SYL. Yasonna mengatakan SYL belum tercatat masuk RI setelah menjalani perjalanan dinas ke luar negeri.
"Belum... belum..., belum masuk," kata Yasonna kepada wartawan di kompleks Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/10).
Yasonna mengatakan pihaknya tidak berwenang melakukan pencarian. Dia menyerahkan hal itu ke kepolisian dan KPK.
"Kalau kita tak bisa cari. Polisi dan KPK yang cari. Kalau kita kan kerjalah dengan negara-negara lain," ujarnya.
Dirjen Imigrasi Silmy Karim menjelaskan SYL meninggalkan RI pada 24 September 2023 dan direncanakan kembali tiba di RI pada 1 Oktober. Namun SYL belum terlihat dalam sistem Imigrasi telah masuk ke RI.
"(Tanggal) 24 September 2023 meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta," kata Silmy saat dimintai konfirmasi, Selasa (3/10/2023).
Dia mengatakan SYL kemudian berangkat ke Roma, Italia, usai transit di Doha, Qatar. Dia mengatakan SYL sampai di Indonesia pada 1 Oktober.
"Kemudian menggunakan Qatar itu menuju Doha tujuannya adalah ke Roma kemudian kembali lagi direncanakan itu tanggal 30 (September) sampai tanggal di Indonesia tanggal 1 Oktober, tapi di situ kita sudah cek belum termonitor di sistem bahwa yang bersangkutan di Indonesia," ujarnya.