ASN Lobi Kiri Kanan, Berburu Jabatan Lewat DPRD DKI
RN - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono gerah. HBH sapaan akrabnya kesal karena banyak PNS atau ASN cari-cari kesempatan minta naik jabatan.
Padahal, HBH menyebut, pejabat yang bersangkutan baru menduduki jabatan baru tidak kurang dari satu tahun.
Sumber di lingkaran DPRD DKI menyebutkan, banyak ASN yang melobi kiri kanan untuk naik jabatan. Bahkan ASN itu berani keluar dana agar jabatannya naik.
BERITA TERKAIT :PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
Pengamat: Orang Lama Jangan Ikut Seleksi, DPRD Harus Audit Anggaran KPID Jakarta
"Biasa ASN mau naik jabatan, tapi saya gak berani takut jatuhnya suap," tegas anggota DPRD DKI yang namanya enggan disebutkan, Kamis (5/10).
Rata-rata yang berburu jabatan adalah ASN yang hendak naik menjadi lurah, camat, kasudin, kepala dinas hingga wali kota. Bahkan ada juga yang mau menjadi direksi atau komisaris BUMD.
Saat melantik 309 Pejabat Administrator dan Pengawas di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, HBH sudah mewarning ASN.
"Ada nih teman-teman anda sekalian yang baru duduk enam bulan jadi eselon 3, baru duduk jabatan eselon 4, udah muter-muter cari jabatan," kata HBH, Selasa (3/10).
Heru lantas, mewanti-wanti agar pejabat yang dilantik menduduki posisi baru sebagai eselon 3 dan eselon empat tak melakukan hal yang demikian.
"Baru satu tahun duduk, muter cari, datang ke si A, ke si B, ke si C. Kerja yang benar," ujar Heru.
Heru menyampaikan, kesuksesan tidak dapat dicapai secara instan. Heru Budi lalu membandingkan pengalamannya pernah puluhan tahun jadi ASN di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
"Saya masuk DKI tahun 92, 93. Jadi kasubag 11 tahun, jadi Kabag sudah muter-muter, jadi eselon dua ya muter-muter. Tidak ada untuk meraih sebuah tangga kesuksesan itu dengan mudah, tidak ada," kata Heru.
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) ini juga meminta ASN hapal dengan tugas dan tupoksinya masing-masing. Dia mendorong ASN yang baru dilantik itu untuk bekerja dengan benar sesuai tugas yang diemban.
"Saya minta hafalin tupoksi, khususnya eselon 3. Kalau diberi tugas dari pimpinan eselon 2 baca sampai bisa, jangan malah dilempar ke eselon 4. Nanti eselon 4 juga jangan dilempar ke staf," ucap dia.
Lebih lanjut, dia ingin pejabat eselon 3 dan eselon 4 tersebut tidak hanya bekerja di belakang meja. Mereka juga diminta untuk mengurusi tugas yang mengharuskan untuk turun langsung ke lapangan.
"Eselon 3, eselon 4, keliling. Kalau emang harus ke lapangan ke lapangan, jangan di belakang meja. Saya enggak kenal anda-anda ini, tapi anda-anda saya percayai sebagai eselon 3, eselon 4, gunakan kepercayaan itu dengan baik," kata dia.