RADAR NONSTOP- Keterbatasan fisik tak menyurutkan semangat Rusdi pria Kelahiran Jakarta 25 Agustus 1968 bekerja sebagai PPSU di Kel. Angke, Kec. Tambora untuk bertahan hidup guna memenuhi kebutuhan keluarga.
Pria yang kesehariannya mengunakan satu kaki palsu itu menceritakan, saat kecil ia mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kaki sebelah kirinya buntung. Usai menyaksikan pertandingan sepak bola.
"Saat itu pas pulang, saya lari menyeberangi perlintasan kereta api. Hingga terjatuh dan terlindas kaki bagian kiri," kenangnya kala itu.
BERITA TERKAIT :Antisipasi Genangan dan Banjir, PPSU Kembangan Selatan Obok-obok Saluran Air
Koboi Pasar Minggu Penodong Pistol Ke PPSU Pakai Sabu, Kini Tidur Dalam Bui
Hingga seiring berjalannya waktu ia pun beranjak dewasa. Dan menikah dengan wanita pujaan hatinya. Rusdi pun bersyukur wanita idamannya mau menerima ia apa adanya sampai menghasilkan tiga buah hati mereka dari hasil pernikahannya.
Singkat cerita, Rusdi mengungkapkan rasa bersyukurnya kepada Allah SWT atas nikmat yang dirasakan. Apalagi bisa diterima bekerja sebagai PPSU di Kel. Angke.
"Saya bersyukur kepada Allah SWT, meskipun dengan kaki satu dan menggunakan kaki palsu. Saya masih bersyukur dan berterima kepada Pemprov DKI dan Pemkot Jakarta Barat, terlebih pak lurah Angke yang sudah memberikan kesempatan untuk bekerja," ungkapnya.
Selama bekerja sebagai PPSU tidak ada masalah ditempat ia bekerja. Bahkan sesama teman kerjanya pun banyak yang mendukungnya.
Rusdi pun menghimbau kepada para difabel agar tidak berkecil hati. Karena setiap manusia sudah dijamin rezekinya oleh Allah SWT.
Sementara itu, Lurah Angke, M. Dirhamsyah menjelaskan, selama ia masih ikut aturan yang berlaku pihak tetap menerima.
"Ya kita tidak lihat fisiknya. Selama dia bisa bekerja dan mampu menjalankan tugasnya. Kenapa tidak, meskipun kondisi seperti itu, nyatanya Rusdi bisa menjalankan," jelas lurah.
Namun secara tegas Dirhamsyah menyatakan, apabila ia melanggar aturan atau disiplin. Tidak segan-segan untuk memecatnya.
"Selama ini dia bekerja baik-baik saja ikut aturan. Ya kalau tidak disiplin dan mulai nyeleneh pasti kita pecat. Kita juga kan punya tata tertib yang harus diikuti," tegas.