RADAR NONSTOP - Akhirnya Jakarta resmi membangun tempat sampah. Pengelolaan sampah dalam kota atau Intermediet Treatment Facility (ITF) akan menghabiskan dana Rp14 triliun.
ITF akan dibangun di Sunter, Duri Kosambi, Cakung dan Marunda. Jika ini terwujud pastinya Pemkot Bekasi dan Walikota Bekasi Rahmat Effendi tidak bisa lagi main ancam.
Hampir setiap tahun, Bekasi selalu protes soal dana hibah kompensasi sampah. Jika dana hibah telat, biasanya Bekasi menyetop truk sampah dari Jakarta.
BERITA TERKAIT :Kena Masalah, Akun Tiktok Herkos Voters Dilaporkan ke Polres Kota Bekasi
Mendekati Pencoblosan, DPRD Kota Bekasi Ingatkan KPU dan Bawaslu Bekerja Profesional
Bahkan ancaman larangan buang sampah di Bantar Gebang juga kerap terlontar dari pejabat Bekasi. Setiap tahunnya Jakarta selalu memberikan dana kompensasi sampah hingga ratusan miliar.
Menurut Gubernur Anies Baswedan, bila nantinya empat ITF tersebut telah dibangun maka warga Jakarta tak perlu lagi bergantung pada Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, untuk membuang sampahnya. “PTSP Bantargebang tidak mungkin bisa untuk jangka panjang, jadi ITF menjadi penggantinya, ” katanya, Rabu (16/1).
Hal tersebut menjadi kajian setelah Anies meninjau langsung ke TPSP Bantargebang. Data pada Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyebutkan kapasitas Bantargebang sudah hampir terpenuhi.
Kapasitas untuk menampung sampah pada lahan seluas 108 hektar tersebut sekitar 49 juta ton. Saat ini sudah terpakai 39 juta ton sampah. Jadi sisanya tinggal sekitar 10 juta ton sampah.
Adapun untuk pengerjaan empat ITF itu, Pemprov DKI Jakarta menyerahkan pembangunannya kepada PT Jakpro yang bisa bekerjasana dengan pihak ketiga. Dana untuk ITF Sunter lebih kurang Rp3,5 triliun.
Dirut PT Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto sebelumnya menjelaskan, proyek ITF yang dibangun itu mampu mengkonversikan sampah dari energi panas menjadi energi listrik sebesar 35 megawatt per jam.
Nilai investasi atas pembangunannya sebesar USD250 juta atau sekira Rp3,6 triliun. Karena itu, untuk memenuhi pembiayaan itu, PT Jakpro tak menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta melainkan pinjaman dari World Bank. Proses pembangunan ITF bekerjasama dengan perusahaan asal Finlandia Fortum Power.
ITF Sunter tersebut pembangunannya sudah dimulsi pada 20 Desember 2018 lalu dan selesai sekitar tahun 2021.
Kompensasi Duit Bau
Sampah warga DKI Jakarta yang dibuang ke Bantar Gebang tidak gratis. Setiap tahunnya, pemprov mengguyur duit ratusan miliar kepada warga Bekasi.
Dalam dokumen proposal yang diajukan Bekasi untuk 2019, Bekasi meminta dana hibah kompensasi untuk masyarakat di Bantargebang senilai Rp 420 miliar serta dana hibah kemitraan Rp 582 miliar. Jika ditotal, dana hibah yang diusulkan mencapai Rp 1 triliun lebih.
Dana hibah kemitraan yang diusulkan meliputi lanjutan pembangunan flyoverCipendawa 372 miliar, lanjutan pembangunan flyover Rawapanjang Rp 188 miliar, pembangunan saluran bawah tanah Buaran Rp 16,4 miliar, dan peningkatan fasilitas penerangan jalan umum Rp 5 miliar.
Sedangkan rincian dana hibah untuk kompensasi Bantargebang antara lain bantuan langsung tunai Rp 70 miliar, pembangunan polder air Ciketing Udik Rp 280 miliar, Puskesmas Bantargebang Rp 10 miliar, dan pembuatan Instalasi pengolahan air limbah bersama Rp 28 miliar. Ada pula sejumlah kegiatan lain yang bernilai ratusan juta rupiah hingga Rp 5 miliar.