Senin,  29 April 2024

Nusron Wahid Jadi Bemper Lawan PDIP Untuk Bela Gibran 

RN/NS
Nusron Wahid Jadi Bemper Lawan PDIP Untuk Bela Gibran 
Nusron Wahid (kiri) dan Hasto.

RN - Nusron Wahid sepertinya dipasang menjadi bemper. Politisi Golkar ini selalu teriak ketika Gibran Rakabuming Raka disenggol PDIP. 

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku bahwa mendapat telepon dari Ketum Golkar Airlangga Hartarto tentang Gibran Rakbuming Raka akan dikuningkan. 

Nusron langsung merespon. Dia menjawab kalau orang kuning lebih tahu soal kuning. 

BERITA TERKAIT :
Bu Mega, Gibran Sudah Siap Dipecat Dari PDIP Tuh...
Menang Di MK, Senior PDIP Minta Gibran Boleh Salah Asal Tidak Bohong 

Dia menyatakan, kalau Gilkar tidak memaksa Gibran untuk menjadi kader Golkar. "Saya tahu Mas Gibran tahu apa yang terbaik buat dirinya dan masa depan bangsa Indonesia," kata Nusron kepada wartawan, Minggu (5/11/2023).

Nusron mengatakan orang merah lebih tahu dengan merah. 

"Orang merah tahu soal merah. Kuning lebih tahu soal kuning. Belum ada proses penguningan Mas Gibran, dan kita tidak memaksa dan tidak menawarkan," tutur dia.

Sebelumnya isu putra sulung Presiden Joko Widodo akan digolkarkan itu disampaikan oleh Sekjen DPIP Hasto. Informasi itu didapat Hasto usai menerima telepon dari Ketum Golkar Airlangga Hartarto. 

Airlangga, kata Hasto, telah memberikan informasi Gibran akan bergabung dengan partainya usai dideklarasikan sebagai bacawapres pendamping Prabowo Subianto.

"Saya juga sudah menerima telepon dari Ketua Golkar. Saat itu Pak Airlangga (bilang) bahwa Mas Gibran ini 'dikuningkan', 'digolkarkan'. Maka otomatis Mas Gibran karena menjadi cawapres, Mas Gibran sudah tidak menjadi bagian dari PDIP," kata Hasto di Mataram, Nusa Tenggara Timur, seperti dilansir detikBali, Minggu (5/11).

Hasto juga mengatakan bahwa putra sulung Presiden Jokowi itu bukan lagi kader PDIP. Ia menyebut permohonan pamit Gibran untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto adalah pertanda sudah hengkang dari partai banteng moncong putih.

"Oh tidak (Gibran sudah tidak di PDIP). Karena kalau secara resmi masih di PDIP, dia tidak bisa dicalonkan oleh Partai Golkar. Itu ketentuan konstitusi kita, kecuali mau dilakukan perubahan lagi. Kan kemarin sudah dilakukan perubahan untuk usia dan pengalaman," beber Hasto.

Nusron Wahid adalah aktivis tulen. Dia lahir 12 Oktober 1973 dan menjabat sebagai anggota DPR RI sejak 2019 dan juga menjabat dari 2004 hingga 2015 mewakili Jawa Tengah II. 

Pada 2014 hingga 2019, ia menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Suami dari Dily Rosi Timadar pernah menjabat sebagai Ketua Umum PB PMII 2000-2003.

PMII atau Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia. PMII dikenal sebagai organisasi yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU). Nusron juga pernah memimpin Gerakan Pemuda Ansor dari 2011 hingga 2015.