RN - PDIP boleh sumringah. Sebab partai berlogo Banteng itu diprediksi akan menang di Pemilu 2024.
Sumringah PDIP memang tidak lengkap. Karena, jagonya yakni Ganjar-Mahfud berat untuk melawan Prabowo dan Anies Baswedan.
Dari hasil beberapa lembaga survei menyebutkan, kalau PDIP masih memimpin perolehan suara dikisaran 19 persen sampai dengan 20 persen. Di bawah PDIP ada Gerindra, Golkar, PKS, PKB, NasDem dan PAN.
BERITA TERKAIT :TGB Zainul Majdi Mundur Dari Perindo, Mau Pindah Ke Parpol Mana Lagi?
Ide Ngaco DPR, Pilkades Wajib Dapat Dukungan Partai
Center for Strategic and International Studies (CSIS) bertajuk “Peta Pilpres Terkini Pasca-Debat Calon Presiden” yang dirilis melalui siaran daring pada hari ini, Rabu (27/12).
"Saat survei dilakukan PDI-P mendapat suara 16,4 persen disusul Gerindra 14,6 persen, Golkar 12,9 persen," kata Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes saat memaparkan hasil surveinya.
Sementara itu, PKS menempati urutan keempat dengan 11,8 persen, kelima ada PKB dengan elektabilitas 9,2 persen. Disusul Nasdem 6,4 persen, PAN 5,2 persen, Demokrat 4,8 persen, PPP 3,5 persen.
"Perindo 1,5 persen, PSI 1,3 persen, Hanura 0,5 persen, Gelora 0,4 persen, PBB 0,2 persen, dan PKN, Garuda, Ummat masing-masing 0,1 persen," jelas Arya.
Namun demikian, masih ada sekitar 5,9 persen responden belum menentukan pilihan dan 6,4 persen memilih untuk tidak tahu dan tidak menjawab.
Survei CSIS ini digelar pada medio 13-18 Desember 2023 menggunakan metode multistage random sampling. Penarikan sampel mempertimbangkan proporsi antara jumlah pemilih dan jumlah sampel pada setiap provinsi, proporsi perempuan dan laki-laki dan kategori daerah urban dan rural. Primary Sampling Unit (PSU) berada pada level desa/kelurahan.
Jangan Banyak Bicara, Baca Edisi Cetak Radar Nonstop
Dalam survei CSIS juga menyebut kalau pilpres bakal dua putaran. Diputaran kedua yang bertarung adalah Prabowo dan Anies Baswedan.
Begitu juga hasil survei Kompas. PDIP dan Gerindra saling kejar. Litbang Kompas merilis survei terbaru terkait elektabilitas partai politik di Pemilu 2024 pada 12 Desember 2023. Gerindra kini berada di puncak dan disusul oleh PDIP.
Survei dilakukan Litbang Kompas terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak. Survei dilakukan pada 29 November hingga 4 Desember 2023.
Pada survei kali ini, tingkat keterpilihan Gerindra mencapai 21,9 persen. Elektabilitas Gerindra naik dibandingkan hasil survei pada Agustus lalu yaitu 18,9%.
Sementara itu, PDIP kini ada di posisi kedua dengan elektabilitas 18,3%. Ini berarti elektabilitas PDIP turun dari angka 24,4% di Agustus 2023.
Litbang Kompas mencatat Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) juga mengalami tren positif elektoral. Salah satu parpol yang disorot juga adalah PSI yang elektabilitasnya 2,6% di survei kali ini. Sebelumnya tingkat keterpilihan PSI kurang dari 1 persen.
Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei yang merekam elektabilitas partai-partai politik di Pemilu 2024 pada Selasa (26/12/2023). Hasil survei menunjukkan PDIP teratas, sedangkan PPP dan PSI belum lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold.
Survei tersebut digelar pada 23-24 Desember 2023 atau setelah debat cawapres kedua yang digelar pada 22 Desember 2023 lalu. Survei melibatkan 1.217 responden yang dipilih secara acak.
Berikut ini hasil elektabilitas partai:
PDIP 19,1%
Gerindra 18,2%
Golkar 9,3%
PKB 7,8%
NasDem 6,2%
PKS 6%
PAN 4,5%
Demokrat 4,4%
PPP 2,8%
PSI 2,4%
Perindo 1,7%
Ummat 0,8%
Hanura 0,4%
PBB 0,4%
Gelora 0,3%
Buruh 0,2%
Garuda 0,2%
PKN 0,1%
TT/TJ 15,1%