RADAR NONSTOP - Budayawan Betawi, Ridwan Saidi bikin geger. Makam di Jatinegara Kaum yang selama ini disebut - sebut sebagai makam Pangeran Jayakarta ternyata tidak bisa dipertanggungjawabkan. Sebab tidak ada fakta otentik.
Menurut bang Ridwan, Pangeran Jayakarta merupakan sosok yang tidak jelas dan tidak dikenal dalam sejarah.
"Sebelum pemugaran dilakukan, sebaiknya dudukkan dulu siapa tokoh ini, karena hingga kini jati dirinya belum jelas," katanya Ridwan kepada wartawan usai ‘ngadu’ ke Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta.
BERITA TERKAIT :Nama Dicatut, Gerbang Betawi Tegaskan Netral Di Pilkada Jakarta
Milad Ke 24 Tahun Perkampungan Budaya Betawi (PBB). Ikut Tren Jadi Tempat Studi, Memodifikasi Elemen Betawi
Mantan anggota Fraksi PPP DPR RI periode 1977-1982 dan 1982-1987 ini menegaskan, dalam sejarah, nama Pangeran Jayakarta tidak dikenal.
Sosoknya diketahui melalui dongeng-dongeng yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, karena berasal dari penuturan orang-orang yang tidak kompeten. “Selain itu, dalam sejarah Jakarta tak ada orang yang berjulukan atau yang menyandang gelar pangeran," tegasnya.
Menurut bang Ridwan, Pangeran Jayakarta merupakan seorang pendatang dari Coromandel Cost, sebuah pantai yang menurut Wikipedia terletak di sebelah tenggara Semenanjung India. Nama aslinya Ranamanggala.
"Orang itu merantau ke Indonesia dan mendirikan bedeng di Pejagalan, Jakarta Utara. Bedengnya itu kemudian dibongkar VOC dan dia kemudian pindah ke Jatinegara Kaum. Di sinilah dia kemudian mengaku-ngaku sebagai Pangeran Jayakarta," paparnya.
Diketahui, Ridwan Saidi lapor ke Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta karena keberatan dengan rencana pemugaran makam Pangeran Jayakarta di Jatinegara Kaum, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Dalam APBD 2019 disebutkan, pemugaran makam tersebut mencapai Rp38 miliar.