RN - Dugaan pengelembungan suara terus mencuat. Kali ini terjadi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Masalah muncul di Kecamatan Pebayuran. Temuan itu ditemukan oleh Tim Pemantau Independen Nasional.
Koordinator Pemantau Independent Nasional wilayah Bekasi, Fajar Febriyandi menyatakan temuan diduga kuat dilakukan oleh oknum PPK.
BERITA TERKAIT :DPRD Kota Bekasi Banyak Wajah Baru, Yang Lama Tumbang Karena Belagu Ke Rakyat
Kejahatan Pemilu di Kota Bekasi, Pencurian Suara Wajib Dibongkar...
Modusnya kata dia, diduga adanya sabotase angka-angka per-TPS disaat Pleno dilakukan. "Apa yang sudah kami selidiki data D, hasil dengan C dan saksi tidak sama dengan data Panwascam Pebayuran. Diduga ada pelaku diorganisir oleh salah satu oknum," ungkapnya.
Dia mencontohkan temuan riset dari kejadian salah satu caleg Golkar yang awalnya hanya 3.000 berubah menjadi kurang lebih 10.000.
"Lalu, PDIP awalnya hanya 1.007 suara berdasarkan data Panwascam berubah menjadi 2.149 berdasarkan D. PPK Kecamatan Pebayuran tidak bisa membuka kebenarannya saat tim Pemantau Independent dari Nasional datang," tukas Fajar.
Hingga kini Ketua maupun anggota PPK setempat belum bisa dihubungi. "Saya dengan Tim Pemantau Independen sepakat Pemilu Kabupaten Bekasi mencederai demokrasi," tudingnya.