RN - Work From Home (WFH) mencuat. WFH disinyalir mampu memecah kemacetan saat arus balik mudik.
WFH dilakukan pada Selasa hingga Rabu yakni 16-17 April 2024. Usulan WFH diucapkan Menteri Perhubungan Budi Karya.
Sebagai informasi, cuti bersama akan berakhir pada Senin (15/4/2024) depan. Rencana tersebut dianggap dapat memecah keberangkatan pekerja ke Jakarta dalam waktu bersamaan.
BERITA TERKAIT :Cibinong dan Cileungsi Bogor Rawan Kecelakaan, 144 Orang Tewas Mengenaskan
Waspada, Sepeda Listrik Rawan Celaka
Sementara para pemudik berharap ada tambahan libur atau WFH. Sebab, jika tidak ada WFH potensi macet pasti akan terjadi.
"Saya kemarin sudah rapat bersama Jasa Marga, memang pulangnya (arus balik Lebaran) akan naik dibandingkan keberangkatan. Tapi saya bilang itu, perlu diantisipasi sebagai mencegah dampak buruknya," ucap Budi Karya, Jumat (12/4/2024).
Usulan WFH telah disampaikan Budi Karya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia mengatakan rekomendasi pelaksanaan WFH menjadi hak prerogatif Presiden.
"Kalau selama ini kita liburnya sudah banyak, kalau libur melulu Indonesia enggak produktif, tapi ini hak prerogatif Pak Presiden untuk meluruskan rekomendasi WFH ini," katanya.
"Saya kemarin sudah memutuskan rekomendasi (WFH) bersama Pak Menko dan Kakorlantas," jelas Budi Karya.
Budi Karya juga mengimbau masyarakat bisa kembali lebih awal. Dia mencontohkan perjalanan dapat dilakukan pada Sabtu besok (13/4/2024) atau sebelum puncak arus balik. Puncak arus balik Lebaran diperkirakan bakal terjadi pada H+3 hingga H+4. Yakni tanggal 14 sampai 15 April 2024 mendatang.
"Kalau lusa atau Senin tidak janji, karena ini kemungkinan akan padat terutama di jalur darat. Saya anjurkan mudik balik itu harus besok jangan Minggu atau Senin," kata dia.
Selain itu, Budi Karya mengatakan telah memastikan melakukan langkah dan upaya maksimal selama momen mudik dan arus balik. Ini dilakukan pada semua moda transportasi yang ada.
"Secara detail bagaimana mengatasi arus balik itu sudah kita siapkan dengan baik. Kalau di jalur udara atau laut praktis bisa dikendalikan," ungkap Budi Karya.