RN - Rumah dinas Gubernur Jakarta di Taman Suropati, Menteng, Jakpus selalu sepi. Yang terlihat hanya penjaga dan beberapa pegawai di rumah peninggalan Belanda.
Dalam sejarah, bangunan itu menjadi rumah dinas pertama wali kota Batavia di era penjajahan Belanda. Bangunan tersebut merupakan tempat tinggal dari Mr. GJ Bisschop, seorang Burgermeester (wali kota) pertama dari Gemeenteraad Batavia yang memerintah Batavia sejak tahun 1916 sampai 29 Juni 1920.
Rumah dinas itu dirancang oleh Ir Kubath di atas areal tanah bekas eigendom. Beberapa orang dan pedagang yang biasa mangkal di kawasan Taman Suropati mengaku, kalau rumah itu sering ada penampakan.
BERITA TERKAIT :Proyek Rumdin Selalu Masalah, Kini Anggota DPR Dapat Duit Cas Setiap Bulan
Forum Grup Diskusi Civil Society Pemuda Jakarta Apresiasi Penghargaan Prestasi HBH
"Kadang ada sosok lelaki. Tapi ada juga cewek, munculnya kalau malam dan gak tentu harinya," tegas seorang pemuda yang mengaku pernah melihat penampakan tersebut, Kamis (18/4) kepada radar nonstop.
Dia mengatakan, dirinya bersama beberapa teman kuliahnya sering nongkrong di taman. "Kalau malam kita sering nongkrong di sini, murah meriah dan adem. Saya gak tau kalau itu rumah dinas gubernur, cuma memang seram deh," ucapnya.
Sementara Wakil Ketua DPRD DKI Khoirudin mengakui rata-rata rumah dinas pejabat di Jakarta memang sudah cukup tua sehingga perlu direstorasi.
"Yah, rumah dinas itu rata-rata sudah tua dan banyak hal yang harus diperbaiki," kata Khoirudin di DPRD DKI Jakarta, Kamis (18/4/2024).
Politikus PKS itu sejatinya setuju terhadap peremajaan rumah dinas. Dengan begitu, ia berharap para pejabat bisa menjadikan rumah dinasnya sebagai kantor kedua agar lebih maksimal dalam memikirkan permasalahan di Jakarta
"Biar para pimpinan kita bukan hanya di kantor, tapi di rumah dinas sebagai kantor kedua jadi nyaman. Saya mendukung untuk itu, biar kantornya 24 jam, karena masalah Jakarta sangat pelik biar rumah dinas bisa berfungsi sebagai kantor," katanya.
Namun saat ditanyakan mengenai besarnya anggaran restorasi rumah dinas Gubernur yang mencapai Rp 22,2 miliar, Khoirudin mengaku harus mengecek terlebih dahulu komponen apa saja yang akan diperbaiki sehingga menelan anggaran yang cukup fantastis.
"Nanti saya cek komponen apa yang akan diperbaiki, yang jelas penyesuaian terkait dengan fasilitas yang sudah Usang perlu dilakukan," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mengalokasikan anggaran hingga Rp 22,2 miliar untuk restorasi rumah dinas Gubernur DKI Jakarta yang berlokasi di kawasan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat.
Alokasi rumah dinas yang tak pernah ditempati Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi ini termuat dalam situs Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa (Sirup LKPP).
Anggaran tersebut dialokasikan oleh Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertahanan (Citata) DKI Jakarta.
“Sumber dana APBD, t.a (tahun anggaran) 2024, pagu Rp 22.288.335,510,” demikian informasi yang tertulis dalam situs Sirup LKPP dikutip Rabu (17/4/2024).
Dalam situs itu dijelaskan bahwa jenis pengadaan restorasi ini tergolong sebagai pekerjaan konstruksi dan pemilihan kontraktor untuk pengerjaannya akan ditentukan melalui proses lelang.