RN - Pinjaman online (pinjol) kian meresahkan berbagai pihak, baik masyarakat dan pemerintah.
Bahkan sejak 2017 hingga Juli 2023, Satgas Waspada Investasi (SWI) telah menghentikan 6.894 entitas keuangan ilegal yang terdiri dari 1.193 entitas investasi ilegal, 5.450 entitas pinjaman online ilegal, dan 251 entitas gadai ilegal.
Semakin maraknya korban pinjol (pinjaman online) mendapat perhatian serius dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo).
BERITA TERKAIT :Meutya Menkominfo, Emak-Emak: Menteri Sebelumnya Cuma Omdo, Tolong Babat Judol Mbak
Utang Pinjol Rp 72,03 Triliun, Bukti Rakyat Banyak Yang Susah
Direktur Pemberdayaan Informatika Kominfo, Slamet Santoso, mengatakan bahwa Kominfo tengah gencar meluncurkan kampanye Makin Cakap Digital 2024, mengingat sebaran informasi yang deras di media sosial perlu dibarengi literasi digital yang baik di masyarakat.
“Nanti jika diperlukan, kami siap bekerja sama dengan berbagai pihak, misalnya OJK, untuk turut mengedukasi masyarakat agar terhindar dari berbagai modus kejahatan dan penipuan di dunia maya,” ujar Slamet Santoso melalui keterangan dikutip, Selasa (30/4/2024).
Slamet mengatakan ada beberapa cara mencegah penipuan pinjol yang perlu dilakukan, pertama yaitu dengan mengecek lembaga pemberi pinjaman sudah terdaftar di OJK.
"Ketika ditawari pinjol, dicek apakah sudah terdaftar di OJK. Itu gampang lihatnya di situs OJK itu ada menu-menu yang bisa kita akses, saat lembaga peminjaman terdaftar maka instansi itu legal," ujar Slamet.
Menurut Slamet, apabila lembaga pinjaman tersebut resmi dan terdaftar di OJK, maka pemerintah akan lebih mudah untuk turun tangan saat terjadi penipuan pinjol, terlebih jika sudah merugikan banyak pihak.
Adapun cara selanjutnya, yaitu bisa dengan memanfaatkan layanan cek rekening. Apalagi saat ini banyak modus tindak kejahatan pencucian uang yang marak terjadi di internet.
"Layanan cek rekening.id, itu ada beberapa daftar rekening yang ditunjukan dan disinyalir sebagai tempat pencucian uang saat berkegiatan di dunia online," papar Slamet Santoso.
Di sisi lain, Slamet Santoso percaya jika media sosial dimanfaatkan dengan baik dan bijak, maka internet bisa membawa banyak manfaat untuk masyarakatnya, termasuk mampu membawa Indonesia jadi lebih maju.
Termasuk bisa mencegah terjadinya penipuan pinjol yang membuat masyarakat alami kerugian finansial. Apalagi saat ini banyak masyarakat yang tergoda keuntungan instan lalu malah terlibat dalam judi online hingga investasi bodong alias palsu.
Selain itu, di internet juga ada berbagai risiko lain terkait keamanan data digital seperti yang tergoda keuntungan instan lantas terjebak dalam judi online, investasi palsu, atau penipuan lainnya.
Inilah sebabnya, program Kominfo kampanye Cakap Digital 2024 dengan tagline #MakinHepii digencarkan. Program ini juga diluncurkan dalam rangka mengimbangi besarnya jumlah pengguna internet di Indonesia.
Tak main-main, berdasarkan data statistika 2023, Indonesia jadi negara ke-4 dengan pengguna internet terbesar di dunia. Ditambah, Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebut internet diakses oleh lebih dari 215 juta jiwa atau setara 78 persen penduduk Indonesia.
Selain itu, kampanye ini juga dibuat untuk meningkatkan status literasi digital Indonesia. Pada 2023, tingkat literasi Indonesia berada di angka 3,65 dari skala poin 1 hingga 5.