RN - Aksi Mr Pur alias Mr P diprediksi bakal membuat malu wajah Pj Gubernur DKI Jakarta dihadapan Presiden Jokowi. Soalnya, manuver ‘Pram’ untuk mengangkangi proyek - proyek di Sudin dan Dinas semakin brutal dan barbar.
Jika dalam hal ini, Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono (HBH) tidak segera memberikan teguran dan terus membiarkan aksi kerabatnya itu, maka bisa dipastikan akan mencoreng citra HBH, tidak hanya dihadapan Presiden Jokowi, tapi juga dihadapan publik.
“Bahaya banget tuh kalau Pj terus tutup mata. Apalagi kalau dia (Heru) punya keinginan nyagub. Bisa rusak semua citra positif yang selama ini dibangun dengan susah payah,” ujar pengamat politik dari Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul saat ditanya imbas adanya dugaan cawe - cawe kerabat Pj Gubernur DKI Jakarta inisial Pur terhadap proyek proyek Pemprov.
BERITA TERKAIT :Megawati Muncul Usai Jokowi Turun Di Jateng & Jakarta, Tuding Aparat Gak Netral
Jokowi Getol Endorse RIDO, Dendam Ke PDIP Atau...?
Adib menegaskan, praktik main mata dalam pengelolaan uang negara yang melibatkan keluarga maupun kolega, sangat berbahaya.
“Kalau memang karena ada hubungan kekeluargaan untuk mengeruk keuntungan dari uang rakyat, sudah pasti nepotisme,” ujarnya.
Pasal 1 angka 5 Undang Undang RI No 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, menyebutkan nepotisme adalah setiap perbuatan Penyelenggara Negara secara melawan hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya dan atau kroninya di atas kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.
Adapun ciri-ciri nepotisme, antara lain dipengaruhi hubungan keluarga atau kedekatan, dapat menghalangi kesempatan bagi seseorang yang memiliki hak dan kemampuan mumpuni, menciptakan kesenjangan sosial serta berisiko menyalahgunakan fasilitas umum/negara.
Sementara itu, isu yang berkembang di Balai Kota DKI Jakarta menyebutkan, dalam aksinya mengangkangi proyek proyek Pemprov DKI, untuk proyek jasa konsultan Mr Pur mengajukan langsung perusahaan miliknya. Namun untuk fisik, dia tak ubahnya ssbagai makelar saja.