RN -Desakan bersih- bersih terhadap lembaga audit negara yakni BPK RI terus bergulir. Bahkan penegak hukum Pemberantasan Korupsi diminta turun gunung. Selain dugaan pelicin Predikat WTP di Kementerian Pertanian yang sebagaimana disebut-sebut dalam persidangan Tipikor di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Lembaga anti rasuah diminta untuk menelusuri sumber dana terhadap dugaan gaya hidup mewah (Hedonisme) anggota BPK RI berinisial AS yang menjadi buah bibir dan memiliki hobi berpergian ke luar negeri.
Permintaan itu disampaikan oleh Ketua Himpunan Masyarakat Nusantara (Hasrat) Sugiyanto.
BERITA TERKAIT :Setyo Budiyanto Jadi Ketua KPK, Bakal Geber OTT Ke Koruptor
Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
"Aparat Penegak Hukum (APH) harus menyoroti masalah BPK dengan cara
meneliti LHKPN khusunya anggota BPK,"ujarnya, Kamis (13/06/2024).
Pria yang akrab disapa SGY ini mengatakan, KPK atau penegak hukum lainnya harus mendalami bergagai Informasi terkait dugaan Gratifikasi dan dugaan menerima upeti atau setoran dari pihak-pihak yang diperiksa BPK.
"Dalam hal, terimdikasi ada Anggota BPK yang diduga kuat menerima Suap dan atau lainnya dalam menjalankan tugas pemeriksaan sebagai Anggota BPK, APH harus bertindak tegas, termasuk periksa sumber harta kekayaan AS selaku anggota BPK RI yang jadi sorotan, karena menjadi buah bibir dugaan gaya hidup hedonisme,"imbuhnya.
"Pada intinya, jika ada Anggota BPK, baik di BPK Pusat atau BPK Propinsi dan lainnya diduga kuat menerima Suap dan atau lainnya, maka APH harus bertindak cepat dan tegas. Penting bagi APH untuk melakukan tindakan tegas, yakni agar segera menaham siapapun Anggota BPK yang terbukti melakukan pelamggaran hukum," sambung SGY mengakhiri percakapan.
Mengenai hal tersebut, belum terkonfirmasi dari pihak terkait. Tanggapan pihak terkait akan dimuat pada berita selanjutnya.