Kamis,  31 October 2024

Pilkada Kota Bekasi, M2 Kuat Ke Wong Cilik, Tri Terlalu Pede

RN/NS
Pilkada Kota Bekasi, M2 Kuat Ke Wong Cilik, Tri Terlalu Pede
Tri dan M2 siap adu kuat cari dukungan.

RN - Mochtar Mohamad tetap serius maju. Politisi PDIP yang biasa disapa Babeh M2 ini berkomitmen untuk memajukan Kota Bekasi. 

"Kami rindu Pak M2 memimpin Kota Bekasi lagi. Dia peduli wong cilik," tegas Marwani warga Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (13/7) malam.

Pedagang bihun gulung (bigul) ini menyatakan, kepemimpinan M2 dengan wali kota lain sangat berbeda. "M2 rajin menyapa rakyat kecil, dan kebijakan dia itu pro rakyat," ungkapnya. 

BERITA TERKAIT :
Leman Selalu Lolos, Pernah Diperiksa KPK Kasus Suap Meikarta, Kini Diborgol Kejari Kabupaten Bekasi 
Wakil Ketua DPRD Kab Bekasi Leman, Si Licin Pemain Proyek Kini Diborgol  

Begitu juga dengan Yati. Warga Jatiasih ini menyatakan, kalau saja ada M2 pastinya warga tidak dipermainkan soal PPDB online. 

"Kalau sekarang parah, harus bayar. PPDB online bikin susah rakyat," keluhnya.

Di Kecamatan Bekasi Barat, beberapa warga nekat patungan untuk mencetak spanduk dan baliho berwajah M2. "Kita patungan, kita mau Babeh M2 jadi wali kota," teriak warga setempat.

Diketahui, M2 optimistis mewujudkan Program Tri Sakti Bung Karno "Berdaulat di Bidang Politik, Berdikari di Bidang Ekonomi dan Berprikebadian dalam Kebudayaan". Dia sangat berpengalaman karena pernah jadi anggota DPRD Kota Bekasi 1999-2003, Wakil Wali Kota Bekasi 2003-2008 dan Wali Kota Bekasi 2008-2012. 

Beda M2, beda juga Tri Adhianto. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Bekasi ini kuat di survei.

Entah murni atau dibayar tapi nama Tri unggul dari M2. Mantan Wali Kota Bekasi ini masih berada di atas secara elektabilitas dan popularitas. 

Tri mengklaim kalau DPP PDIP akan mengeluarkan surat dukungan dalam waktu dekat. “Kami tunggu aja, kata pak Sekertaris Cabang (Sekcab) tiga atau empat hari mendatang,” kata Tri, Sabtu (13/7/2024).

Pria yang juga menjabat Ketua KONI Kota Bekasi itu justru juga menunggu informasi yang akan disampaikan oleh Sekcab terkait hasil rekomendasi tersebut.

Sebab dirinya menilai tidak tahu menahu perihal ranah tersebut. “Sekcab yang tahu, kalau surat menyurat bukan di saya, pak Sekcab yang tahu,” tutupnya.