Kamis,  31 October 2024

Anies-Saras Mencuat Lagi, NasDem Sebut Sohibul Cuma Mainan PKS 

RN/NS
Anies-Saras Mencuat Lagi, NasDem Sebut Sohibul Cuma Mainan PKS 
Saras bersama ayahnya Hasyim dan Prabowo.

RN - Nama Rahayu Saraswati mencuat lagi. Wakil Ketua Umum Gerindra yang biasa disapa Saras ini dinilai mampuni berduet dengan Anies Baswedan.

Hal ini ditegaskan Waketum Partai NasDem Ahmad Ali. Kata dia sosok pendamping Anies di Pilgub Jakarta mestinya mempunyai citra nasionalis di mata publik. Ali menyarankan sosok itu ada pada Ketum PSI Kaesang Pangarep atau Saras. 

Saras adalah ponakan Prabowo dan kini lolos menjadi anggota DPR RI di dapil Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Pulau Seribu. 

BERITA TERKAIT :
Peluang Dharma Kun Selubang Jarum, Pendukung Jangan Ngoyo Deh 
Pilkada DKI Dua Putaran, Klaim Pendukung RIDO Menang Satu Putaran Mimpi 

"Kalau saya kenapa tidak melihat Kaesang sebagai ketua partai, ketua PSI dan Saras Gerindra. Dua sosok menurut saya yang ideal dipasangkan dengan Anies Baswedan," kata Ali saat dihubungi, Minggu (14/7/2024).

Ali mengatakan Anies akan diuntungkan jika memiliki pasangan dari ceruk tengah atau yang dinilai nasionalis. Ali menyebut pandangan publik ke Anies merepresentasikan Islam garis kanan.

"Anies hari ini diminati oleh masyarakat Jakarta, ini kan memperkuat dia. Artinya sangat menguntungkan kalau dia memilih pasangan yang dari ceruknya tengah. Ceruk kiri, nasionalis," ujar Ali.

Ali turut berkomentar terkait duet Anies Baswedan dan Sohibul Iman yang diusulkan oleh PKS. Ia menyebut kedua tokoh ini sama-sama memiliki ceruk pemilih yang sama.

"Anies tidak memiliki partai, nah saya berharap kemudian tidak mengikuti arus keinginan pemilik-pemilik partai tapi dia lebih pada concern melihat jangka waktu ke depannya," kata Ali.

Ali menyebut peristiwa 2017 ketika Anies dianggap tak toleran masih membekas di benaknya. Ia mengatakan saat itu Anies dalam posisi terjebak.

"Peristiwa politik 2017 sampai hari ini masih membekas saya pun orang yang mengenal Anies jadi kaget ketika tiba-tiba Anies itu disematkan menjadi orang yang sangat tidak atau orang intoleran karena saya mengenal Anies secara baik sejak dulu," ujar Ali.

"Tapi kemudian dia ketika pas di DKI kemudian dia tersematkan dengan hal itu (intoleransi), dengan tuduhan-tuduhan yang menurut saya jauh dari fakta. Karena apa? karena terjebak. Nah, saya khawatir kemudian Anies yang pemilihnya ceruknya Islam cenderung kanan dan juga berpasangan yang sama ceruknya," tambahnya.

Ia menyebut pemilih yang sama tak akan menguntungkan Anies di Pilkada Jakarta. Ali kemudian mengusulkan pasangan Anies adalah sosok yang dianggap masyarakat nasionalis.