RN - Muhaimin Iskandar dibela mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj. Dia menilai kritik hingga serangan yang dilancarkan pengurus PBNU ke PKB bakal berbalik.
Artinya kata Said semakin kencang PBNU mengkritik PKB, justru membuat partai yang kini dipimpin Muhaimin Iskandar alias Cak Imin itu semakin kuat.
"Jadikan apa yang dihadapi hari ini sebagai cambuk. Jadikan sebagai jamu, pahit, tidak papa asal sembuh. Semakin mereka mengkritik PKB, PKB semakin sehat dah kuat," kata Said dalam keterangan tertulis di Istigosah Kubro yang digelar DPC PKB Bandung, dikutip Senin (12/8).
BERITA TERKAIT :Jadi Menko Di Kabinet Merah Putih, Cak Imin Traktir Anies Makan
Kasusnya Terus Dikorek KPK, Abang Kandung Cak Imin Kena KO Nih...
Said memuji PKB di bawah kepemimpinan Cak Imin yang dianggap terus mengalami kemajuan. Ia menyinggung kesuksesan PKB di Pemilu 2024 yang berhasil kembali lolos ke parlemen dan menambah perolehan kursi DPR.
"Itu semua berkat Gus Muhaimin, dan teman-teman PKB di pusat dan daerah," katanya.
Said menyaksikan sendiri bagaimana PKB Bandung solid dan jaya. Itu terjadi karena adanya kekompakan antara Nahdlatul Ulama (NU) dan PKB.
"Tanpa kekompakan antara NU dan PKB, tidak mungkin sukses," ujar Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon.
Mutasyar PBNU masa khidmad 2022-2027 bercerita bahwa ia termasuk tim lima pendiri PKB. Tim lima bertugas membuat konsep PKB. Baik muqadimah maupun AD/ART.
"Dari lima orang anggota tim lima, tiga orang telah meninggal dunia, dan dua orang masih hidup. Yakni, saya dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Tiga orang yang telah berpulang, bapak Rozi Munir, bapak Ahmad Bagdja, dan bapak Mustopa Zuhad," kata Said.
Kiai Said menambah, lambat laun langkah PKB semakin mantap. Semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat.
"Alhamdulillah berkat kerja keras Gus Muhaimin dan seluruh kader PKB dari tingkat pusat maupun daerah," ujarnya.
Diketahui, kursi Cak Imin sedang digoyang. Yang akan merebut kursi PKB adalah Sekretaris Jendral PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Gus Ipul lagi getol mengkritik PKB. Dia juga mengkritik majunya jadwal Muktamar PKB menjadi 24-25 Agustus 2024.
Padahal sebelumnya PKB telah mengumumkan melalui rakernas muktamar akan digelar akhir tahun 2024.
"Saya sulit membayangkan. Tidak habis pikir ada keputusan yang berubah-ubah oleh segelintir elite PKB. Awalnya memutuskan muktamar akhir tahun. Tiba-tiba diubah 24 Agustus tahun ini," kata Gus Ipul.