RN - PDIP batal mengumumkan nama Anies Baswedan dengan Rano Karno. Kabarnya, internal Banteng masih bergejolak soal siapa yang pas untuk nama calon gubernur Jakarta.
Selain Jakarta, PDIP juga menunda mengumumkan nama calonnya di Jawa Barat dan Jawa Timur. "Masih alot di DPP soal Jakarta. Jabar dan Jatim juga ditunda Bu Mega," tegas sumber di PDIP, Senin (26/8).
Diketahui, Anies sudah sampai ke Gedung DPP PDIP. Bahkan, Anies yang memakai batik warna merah sudah berdialog dengan Rano Karno yang disebut-sebut bakal menduduki posisi Cawagub Jakarta.
BERITA TERKAIT :Hari Tenang, Pramono Dan Ridwan Kamil Jangan Bikin Gaduh
500 Warga Tumplek Di Blusukan Dan Ngopi Sore Bareng RIDO & Forkkabi
"Pasti Ketua Umum PDIP (Megawati Soekarnoputri) akan menyampaikan siapa yang nanti akan dicalonkan di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur. Yang paling penting itu kan? Jadi, tunggu saja satu sampai dua hari," kata Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP Djarot Saiful Hidayat di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2024).
Dalam kesempatan yang sama, Djarot yang merupakan lawan Anies pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2017, juga menanggapi isu terkait nama Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung yang akan dipasangkan dengan Rano Karno. Pramono adalah mantan sekjen DPP PDIP yang digadang maju Pilgub Jakarta 2024.
Kabar PDIP mengajukan pasangan Pramono Anung-Rano Karno mementahkan isu jika PDIP akan mengusung pasangan Anies-Rano. Kabar tersebut diungkapkan oleh Bendahara DPP PDIP Olly Dondokambey, yang memastikan partainya mengusung pasangan Pramono-Rano.
Di tengah spekulasi batalnya Anies dideklarasikan, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan sentilan khusus. Dia meminta calon yang tidak menurut dengan kebijakan PDIP lebih baik keluar.
"Ini semuanya saya ajarin, itu siapa yang gak mau nurut, out gitu aja. Saya pusing, karena maunya, mau ikut di PDI Perjuangan atau mau dompleng aja," ujar Megawati di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2024).
Ketua Dewan Pengarah BPIP tersebut tidak mau jika ada calon yang hanya menjadikan PDIP sebagai alat untuk mendompleng kepentingannya. "Saya gak mau lagi, ya kalau konsisten saja, kalau mau jadi masuk PDI Perjuangan ya jadi dengan namanya lahir batin itu ya rohnya ya roh PDI Perjuangan," ucap Megawati.
Sementara itu, Bendahara Umum (Bendum) PDIP Olly Dondokambey yang menyebut Anies Baswedan batal diusung PDIP, dan mengusung duet Pramono-Rano Karno.
"Iya (nama Pramono Anung diusulkan jadi cagub). Karena itu juga ada aspirasi dari bawah, gitu lho ya," kata Djarot dalam jumpa persnya di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2024).
Dihubungi terpisah, pengamat politik Adib Miftahul menilai, batalnya PDIP mendukung Anies sama saja sudah siap kalah. Sebab, elektabilitas Pramono Anung jauh dari Ridwan Kamil alias RK.
"Kalau mau menang dan kuat ya Anies. Kalau Pramono saya rasa berat lawan RK. Pilkada Jakarta jadi gak seru dong," tegas Adib.
Adib menyebut, PDIP harus meninggalkan ego saat dikepung koalisi gemuk bernama KIM Plus. "Pastinya RK di atas angin. Kalau lawan Anies ya RK bisa tumbang," bebernya.
Hitungannya kata Adib, mesin PDIP masti akan ngos-ngosan melawan KIM Plus yang dihuni 12 parpol seperti Gerindra, PKS, PKB, NasDem, PSI, PAN dan Golkar serta Perindo hingga PPP. "Berat dan berat kalau memaksa Pramono maju," tambah Adib.