RN - Munculnya nama Ima Mahdiah menjadi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta mengejutkan. Sebab, mantan staf dari Basuki T Purnama (Ahok) itu muncul mendadak.
Politisi kelahiran Jakarta, 23 Juni 1991 ini menyalip banyak seniornya di PDIP. Sebut saja Jhonny Simanjuntak, Dwi Wijayanto Rio Sambodo, Pantas Nainggolan, Yuke Yurike dan Ida Mahmudah.
"Kita kan mengabdi saja ke partai. Kalau Ima kan kuat lah, ada orang kuat pastinya," tegas sumber di PDIP yang namanya enggan disebutkan, Sabtu (5/10).
BERITA TERKAIT :PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
Pengamat: Orang Lama Jangan Ikut Seleksi, DPRD Harus Audit Anggaran KPID Jakarta
Sebelum nama Ima diplot menjadi pimpinan DPRD Jakarta yang menguat adalah Jhonny Simanjuntak, Pantas Nainggolan dan Yuke Yurike. Apalagi Yuke saat ini duduk sebagai pengurus DPP PDIP.
Kabar beredar, munculnya nama Ima karena ada peran Ahok. Saat pelantikan pimpinan DPRD Jakarta yang dilegar pada Jumat (4/10), Ahok juga hadir.
Kepada wartawan, Ahok menyampaikan pujiannya terhadap politisi muda Ima Mahdiah yang kini menjadi salah satu pimpinan DPRD Jakarta.
Ahok menyebutkan pencapaian Ima adalah bukti dari proses meritokrasi yang baik di PDIP. Dia mengatakan, tidak masalah bagi PDIP yang kali ini tidak mendapatkan kursi Ketua DPRD Jakarta.
Baginya, yang lebih penting adalah adanya regenerasi yang berjalan dengan baik di internal partai.
“[PDIP tidak dapat kursi ketua DPRD] Nggak masalah. Yang penting ada satu proses regenerasi yang baik,” kata Ahok di Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Jumat (4/10).
Ahok pun mengungkapkan kebanggaannya melihat perjalanan karier Ima dari seorang magang hingga kini menjadi salah satu pimpinan DPRD Jakarta.
“Ima Mahdiah ini dari dulu kan, dulu motornya ikut parkir di sini nih, ikut saya magang di Balai Kota. Lima tahun lalu masuk dewan, sekarang jadi pimpinan. Saya kira ini sebuah proses meritrokrasi yang baik dari PDIP,” ucap dia.
Lebih lanjut, Ahok menceritakan bagaimana Ima Mahdiah mulai belajar politik sejak masih menjadi mahasiswa dan aktif mengikuti langkah-langkah politik Ahok di Balai Kota.
Ima yang telah lama terlibat dalam dinamika politik Jakarta, dinilai mampu memperkuat hubungan dengan masyarakat, yang menurut Ahok adalah salah satu kriteria utama dalam kepemimpinan.
“Ibu Ima ini belajar dari saya masih di DPR dia ikut saya. Masih mahasiswa sudah ikut saya. Makanya saya hadir kan. Bagi saya ini satu kebanggaan, orang yang ikut saya berpolitik hari ini bisa masuk jadi pimpinan,” tandasnya.
Diketahui usai dilantik, Ima Mahdiah menggelar tasyakuran sebagai bentuk rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada keluarga dan para konstituen.
Anak ke enam dari enam bersaudara itu mengungkapkan, dukungan terbesar berasal dari Ibu tercintanya, Fatimah. Serta kelima kakaknya.
Ucapan terima kasih juga ia utarakan kepada konstituen yang hadir dan telah ikut andil mendukungnya di daerah pemilihan (Dapil) 10 Jakarta Barat yang meliputi Kecamatan Palmerah, Tamansari, Grogol, Petamburan, Kebon Jeruk, dan Kembangan.
Bersama keluarga dan para konstituennya, Ima memotong tumpeng sebagai simbol rasa syukurnya. Suapan pertama tentu ia berikan kepada Ibunda tercinta.
Di kesempatan yang sama, ia menyatakan siap mengawal Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) agar manfaatnya bisa dirasakan warga Jakarta. “Saya siap memperjuangkan APBD untuk menyejahterakan masyarakat,” tutur Ima.
Ia juga berjanji akan meneruskan program-program prioritas untuk menuntaskan sejumlah masalah yang ada di Jakarta, seperti macet, banjir, dan pendidikan.
“Saya akan mengawal APBD untuk menuntaskan masalah Jakarta yang belum terurai. Jadi itu yang akan saya kerjakan lima tahun kedepan,” pungkas Ima.